Perusahaan Raksasa Ramai-Ramai Pecat Tenaga Kerja, Benarkah Dunia Bakal Resesi?
SABANGMERAUKE NEWS - Belakangan perusahaan besar ramai-ramai memberhentikan tenaga kerjanya. Terbaru adalah Yahoo. Perusahaan private equity Apollo Global Management ini rencananya akan memecat lebih dari 20 persen karyawannya.
Langkah ini Yahoo ambil sebagai bagian dari restrukturisasi besar-besaran divisi teknologi iklan perusahaan. Pemangkasan akan berdampak pada hampir 50 persen karyawan pada akhir tahun mendatang, termasuk hampir 1.000 karyawan minggu ini.
Perusahaan teknologi iklan ini menambahkan bahwa langkah tersebut akan memungkinkan perusahaan mempersempit fokus dan investasinya pada bisnis iklan andalannya yang disebut DSP, atau platform sisi permintaan.
Ini terjadi lantaran banyak pengiklan telah mengurangi anggaran pemasaran sebagai tanggapan atas tingginya tingkat inflasi dan ketidakpastian yang terus berlanjut tentang resesi.
Tak Cuma Yahoo, serangkaian perusahaan Amerika Serikat dari Goldman Sachs Group Inc hingga Alphabet Inc juga telah memecat ribuan karyawan mereka tahun ini untuk mengatasi penurunan permintaan akibat inflasi tinggi dan kenaikan suku bunga.
Bahkan Walt Disney pun juga melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ke ribuan karyawannya. Melansir dari Reuters, Walt Disney melakukan PHK terhadap 7 ribu karyawan atau sekitar 3,6 persen dari tenaga kerja global Disney.
Restrukturisasi besar-besaran ini dilakukan CEO Bob Iger yang baru saja kembali diangkat. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari upaya untuk menghemat USD 5,5 miliar dalam biaya dan membuat bisnis streaming kembali menguntungkan.
Langkah tersebut, termasuk janji untuk mengembalikan dividen bagi pemegang saham, menjawab beberapa kritik dari investor aktivis Nelson Peltz bahwa Disney terlalu banyak mengeluarkan uang untuk streaming.
Iger mengatakan, streaming tetap menjadi prioritas utama Disney saat ini. Perusahaan juga akan lebih fokus pada merek dan waralaba inti dan menyusun konten hiburan umum secara agresif.
Selasa lalu, perusahaan aplikasi meeting daring, Zoom, juga melakukan PHK karyawan sebanyak 1.300 pekerja atau 15 persen. (RE-02)