Minim Lapangan Pekerjaan di Kepulauan Meranti, 16 Ribu Warga Berbondong Kerja ke Malaysia
SABANGMERAUKE NEWS, Selatpanjang – Minimnya lapangan pekerjaan di Kabupaten Kepulauan Meranti membuat ribuan warga berondong-bondong atau eksodus untuk bekerja di negeri jiran Malaysia.
Hal itu terungkap saat pengurus Perkumpulan Putra Meranti Luar Negeri (PPMLN) Kepulauan Meranti mengadakan pertemuan dengan pihak Polres Kepulauan Meranti dalam program Jum’at Curhat. Pertemuan tersebut bertempat di Telaga Bening Jalan Merdeka Selatpanjang, Kecamatan Tebingtinggi, Jumat (3/2/2023) pagi.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakapolres Kompol Robet Arizal SSos, Kabag SDM Kompol Yuherman SPsi, pengurus PPMLN Kepulauan Meranti Elzawir, Kabid Agama PPMLN H Hamzah Ahmad, Ketua Bidang Wanita Raja Ramlah, Wakil Sekretaris Elis Fatbaningsih, para Pju dan perwira Polres, serta puluhan anggota PPMLN.
Pertemuan Jumat Curhat juga diisi dengan dialog, penyampaian aspirasi, keluhan dan permasalahan yang dihadapi oleh PPMLN.
Kabid Agama PPMLN Kepulauan Meranti H Hamzah Ahmad, mengatakan melalui kegiatan Jumat Curhat ini, ke depannya kerja sama dan silaturahmi antara Polres Kepulauan Meranti dengan PPMLN semakin baik dan terjaga.
“Perlu kami sampaikan bahwa pekerja Kepulauan Meranti yang bekerja ke luar negeri terkhusus, negara Malaysia berjumlah sekitar 16.000 orang. Hal itu dikarenakan para pemuda dan pemudi kami di Meranti kesulitan mendapatkan lapangan pekerjaan,” bebernya.
Lebih lanjut, pihak, kata Hamzah berharap Polres Kepulauan Meranti dapat menyampaikan dan menyalurkan aspirasi, keluh-kesah dan berbagai kendala yang dihadapi menyangkut masyarakat Meranti yang bekerja di luar negeri.
Pengurus PPMLN di kesempatan itu menyampaikan terdapat hambatan yakni, mahalnya proses kepengurusan untuk masuk ke negara Malaysia, seperti ongkos perjalanan, pengurusan di Imigrasi dan adanya peraturan tentang uang tunjuk.
Selain itu, keluhan tentang pengurusan administrasi surat-surat kendaraan, seperti SIM, STNK dan BPKB.
Sementara itu Wakapolres mengaku senang dapat bertemu dan bersilaturahmi dengan keluarga besar PPMLN Kepulauan Meranti.
“Saya sangat yakin dengan dibentuknya perkumpulan dapat membuat suatu perencanaan yang berkaitan dengan pekerja di luar negeri. Sebagai pekerja luar negeri terkhusus dari Kepulauan Meranti merupakan duta yang membawa nama baik Indonesia ke luar negeri dan tentunya hal ini perlu kita jaga bersama,” ujarnya.
Ia juga mengaku jika selama ini belum ada mendengar pekerja luar negeri yang berasal dari Kepulauan Meranti yang dideportasi.
“Bapak dan ibu sekalian perlu kami sampaikan di samping melaksana tugas pokok Polri, kami juga melaksanakan tugas mendukung dan mempercepat pelaksanaan kebijakan pemerintah. Tentunya tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk melakukan pendekatan dan menyentuh langsung masyarakat, guna mendengarkan keluhan dan permasalahan, serta menyelesaikan setiap permasalahan yang ada di masyarakat,” ungkap Kompol Robet.
Menanggapi keluhan terkait administrasi dan prosedur dalam melakukan perjalanan luar negeri, Wakapolres mengatakan kami akan melakukan koordinasi dan bekerja sama dengan pihak Imigrasi untuk mengetahui lebih lanjut, serta mencari solusi.
Kemudian berkaitan juga dengan kepengurusan administrasi surat-surat kendaraan, seperti SIM, STNK dan BPKB, sebut Kompol Robet, tentunya ada persyaratan yang harus dilengkapi.
“Kita akan mempermudah proses kepengurusan apabila syarat-syarat yang dibutuhkan sudah tercukupi. Silahkan datang langsung ke kantor Sat Lantas akan kita fasilitasi,” tuturnya. (R-01)