Tak Kabari Soal Absennya Dirut Jaffe Suardin, DPRD Riau Sebut PT PHR Tak Beradab
SABANGMERAUKE NEWS - Pimpinan DPRD Riau kecewa Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan (PT PHR), Jaffee Suardin tak hadir dengan alasan memiliki agenda lain.
Sebelumnya Vice President Corporate Affairs PT PHR, Rudi Arriffianto mengatakan sudah menyampaikan undangan DPRD tetapi Jaffee sudah terlebih dahulu memiliki agenda lain di tanggal 2 Februari.
“Beliau juga tidak kalah memberikan penghormatan untuk pimpinan dan anggota DPRD namun memang pada saat itu beliau sudah menyodorkan hari beliau harus menandatangani,” ujar Rudi, Kamis (2/2/2023).
Namun demikian, Wakil Ketua DPRD Riau Safaruddin Poti yang memimpin rapat beranggapan PHR tak beretika sebab tak mengkonfirmasi Jaffee tak bisa hadir.
“Ini kan masalah etika, kalau memang bapak sudah sodorkan tanggal ini dan pak Jaffee tak bisa, bapak bisa hubungi kami. Ini tak punya etika rasanya, komunikasi bapak itu harus ada,” ujar Poti menahan kekecewaan.
Diketahui, berulang kali Rapat Dengar Pendapat dengan komisi V dibatalkan karena Jaffee tak hadir. Tapi PT PHR tak juga belajar dan tetap mengirimkan perwakilan tanpa Jaffee.
“Ini diakibatkan satu orang. Kita ingin bicarakan hal yang besar, tapi karena satu orang ini kita tidak bisa berkomunikasi, berdiskusi,” ungkap Poti.
Penuh kekecewaan, mewakili anggota DPRD yang hadir, Poti memutuskan menutup rapat.
“Dengan perasaan tidak hormat, ini Marwah kelembagaan. Ini bukan masalah personality. Rapat ini kita tutup saja,”
Ia menegaskan, DPRD tak akan memanggil PT PHR lagi dan akan membentuk langsung Panitia Khusus (Pansus) bersama Dinas Tenaga Kerja.
“Kita tak akan panggil lagi PHR, kita akan bentuk pansus bersama Dinas Tenaga Kerja. Apabila ada pelanggaran secara hukum. Kita akan laporkan ke penegak hukum,” ujarnya menutup rapat
Ia menyebut percuma mengundang PT PHR karena terbukti tak menghormati panggilan DPRD Riau.
“Diundang pun percuma juga, dia tak hadir,” tegas Poti. (CR-02)