Hartanya Unilimeted, 9 Orang Terkaya ini Pemilik Bank Terbesar di Indonesia
SABANGMERAUKE NEWS - Ada semacam pameo di kalangan para konglomerat dunia, tak lengkap rasanya sebuah kelompok bisnis besar kalau belum memiliki bank milik sendiri. Hal ini cukup masuk akal mengingat saat ini hampir seluruh roda perekonomian bergantung pada perbankan.
Bank tak hanya berfungsi sebagai transaksi bisnis, namun juga sekaligus sebagai penimbun kekayaan dan alat memutar dana berlebih.
Dengan memiliki bank sendiri, bisnis dalam kelompok perusahaannya bisa saling mendukung. Karyawan sendiri di bawah kelompok bisnisnya, setidaknya juga bisa jadi nasabah paling loyal.
Berikut daftar para orang kaya pemilik bank besar RI yang hartanya tak berseri.
1. Hartono Bersaudara
Seperti orang paling kaya Indonesia R Budi dan Michael Hartono. Kekayaannya mencapai USD47,7 miliar atau setara Rp714,4 triliun (kurs Rp14.978 per USD).
Diketahui bahwa Hartono bersaudara berinvestasi di Bank Central Asia (BCA). Keluarga Hartono ketika itu membeli saham BCA dari keluarga Salim.
Selain itu, tentu kekayaan Hartono bersaudara didapat juga dari bisnis rokok, yakni Djarum. Kemudian ada juga bisnis elektronik hingga real estate.
2. Eka Tjipta
Adapun miliarder lain yang juga memiliki bisnis perbankan adalah
Eka Tjipta Widjaja. Mendiang Eka Tjipta mendirikan Bank Sinar Mas di bawah bendera Sinar Mas Group.
Tercatat harta kerajaan bisnis Eka Tjipta mencapai USD10,8 miliar.
3. Chairul Tanjung
Selanjutnya ada orang terkaya keenam Indonesia, Chairul Tanjung. Diketahui bahwa Chairul Tanjung membuat Bank Mega. Selain itu, dirinya juga membuat bank digital, Allo Bank. Adapun harta Chairul Tanjung saat ini mencapai USD5,2 miliar.
4. Dato Sri Tahir
Tak hanya itu, orang kaya lainnya, Dato Sri Tahir juga memiliki bisnis Bank Mayapada. Salah satu bank swasta ini berdiri pada 1989.
Tahir kini memiliki kekayaan hingga USD4,3 miliar.
5. Hary Tanoesoedibjo
Kemudian Hary Tanoesoedibjo dengan Bank MNC. PT Bank MNC Internasional Tbk (MNC Bank) lahir setelah MNC Group mengakuisisi PT Bank ICB Bumiputera, Tbk.
Pada 15 Oktober 2014, melalui keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No.18/KDK.03/2014 tanggal 15 Oktober 2014, nama Bank berubah menjadi PT Bank MNC Internasional Tbk
6. Mukmin Ali Gunawan
Selain itu, Mukmin Ali Gunawan dikenal sebagai konglomerat pemilik Bank Panin yang juga berhasil memodernisasi perbankan di Indonesia pada masanya. Saat ini diketahui berbagi kepemilikan dengan pemegang saham ANZ Group yang berasal dari Australia.
Dalam struktur pemegang saham, Mukmin Ali menjadi salah satu pengendali saham di Bank Panin lewat PT Panin Investment. Perusahaan ini berafiliasi dengan PT Panin Financial Tbk yang memiliki 46,04 persen saham dari Bank Panin.
7. Anthoni Salim
Antoni Salim memiliki kekayaan hingga USD7,5 miliar. Salah satu sumber pendatannya yakni Bank INA.
Seperti diketahui, sejak tahun 2020 Anthony Salim menjadi ultimate shareholder baru Bank Ina Perdana bersama Pieter Tanuri.
Salim Group sendiri masuk pertama kali lewat kongsi bersama Pieter dalam PT Philadel yang mempunyai 20% saham di Bank Ina sejak 26 September 2014.
Namun, kepemilikan secara langsung oleh Salim baru terjadi di Januari 2017, ketika mereka masuk menjadi pemegang saham 29,02% saham Bank Ina lewat NS Financials Fund sebesar 10,58% saham dan melalui NS Asean Financial Fund sebesar 18,44%.
Kedua entitas itu sebenarnya adalah instrumen investasi yang dimiliki oleh Nikko Securities Indonesia, perusahaan efek yang saat itu kepemilikannya 50% dikuasai Salim.
Kepemilikan Salim meningkat dalam rights issue yang diadakan pada awal 2017, lewat masuknya pemegang saham baru dari PT Samudra Biru, PT Gaya Hidup Masa Kini dan perusahaan asuransi jiwa milik Salim Group, PT Indolife Pensiontama. Indolife menjadi pemegang saham terbesar, sebanyak 22,47% pasca rights issue itu.
8. Jerry Ng
Kemudian ada Jerry Ng pemilik Bank Jago. Bankir veteran ini memiliki pengalaman lebih dari tiga dekade untuk membuat Bank Jago.
Dia mengakuisisi saham yang saat itu bernama Bank Artos pada Desember 2019.
Bank Jago mengubah dirinya menjadi bank digital dan ingin bekerja sama dengan perusahaan tekfin kecil dan menengah.
Ng sebelumnya menduduki posisi teratas di Bank Danamon Indonesia dan Bank Central Asia. Hingga Februari 2019 Ng menjabat sebagai direktur utama Bank BTPN.
9. Mochtar Riady
Seperti diketahui bahwa Mochtar Riady menghibahkan seluruh saham induk PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) kepada sang anak, James Tjahaja Riady.
Manajemen NOBU mengungkapkan bahwa semua saham induk perseroan yakni PT Kharisma Buana Nusantara (KBN) telah sepenuhnya dihibahkan kepada James Riady.
Sehingga ini membuatnya menjadi ultimate shareholder atau pemilik saham utama.
Bos Grup Lippo itu juga menetapkan James Riady sebagai pemegang saham pengendali perseroan melalui PT Putera Mulia Indonesia (PMI). (RE-01)