Selain Dinasti Politik Keluarga Jokowi, Deretan Keluarga Ini Masih Berjaya Hingga Sekarang
SABANGMERAUKE NEWS - Pengamat Politik Universitas Airlangga (Unair) Kalimah Wasis Lestari menyoroti heboh soal Dinasti politik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Rumor itu menyeruak setelah Kaesang Pangarep mengaku tertarik terjun ke dunia politik.
“Kaesang memang memiliki nilai tawar terhadap partai pemilu. Salah satunya karena dia memiliki popularitas,” kata Kalimah sebagaimana dilansir laman resmi Unair, Kamis, (2/2/2023).
Dia pun menilai ada kecenderungan pelebaran dinasti politik di keluarga besar Jokowi. Sebab, beberapa anggota keluarga besar mantan gubernur DKI Jakarta itu sudah memangku posisi sangat penting.
Politik dinasti tidak hanya terjadi di kasus keluarga Presiden Joko Widodo yang putra bungsunya, Kaesang Pangarep baru saja menyatakan ketertarikannya ke politik. Terbaru, nama Atalia Praratya istri Ridwan Kamil direstui sang suami untuk maju Pilwalkot Bandung.
Apakah ini berarti dinasti politik memang masih jadi fenomena dan dilanggengkan secara legal atas nama demokrasi?
Pengertian politik dinasti
Mengutip penjelasan dari laman digital Mahkamah Konstitusi RI, politik dinasti diartikan sebagai sebuah kekuasaan politik yang dijalankan oleh sekelompok orang yang masih terkait dalam hubungan keluarga.
Dinasti politik lebih identik dengan kerajaan, sebab kekuasaan akan diwariskan secara turun temurun dari ayah kepada anak agar kekuasaan akan tetap berada di lingkaran keluarga.
Laman yang sama juga menjelaskan beberapa alasan menjamurnya politik dinasti di Indonesia, yakni sebagai berikut:
1. Adanya keinginan dalam diri atau pun keluarga untuk memegang kekuasaan.
2. Adanya kelompok terorganisir karena kesepakatan dan kebersamaan Dalam kelompok sehingga terbentuklah penguasa kelompok dan pengikut kelompok.
3. Adanya kolaborasi antara penguasa dan pengusaha untuk mengabungkan kekuatan modal dengan kekuatan Politisi.
4. Adanya Pembagian tugas antara kekuasaan politik dengan kekuasaaan Modal Sehingga Mengakibatkan terjadinya korupsi
Politik Dinasti 'Jokowi Family'
Tak salah jika memandang keluarga Jokowi sebagai sebuah dinasti politik. Hal tersebut dapat dilihat dari anggota keluarganya yang turut andil di lini pemerintahan.
Adapun anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka kini menjabat sebagai Wali Kota Surakarta, yakni jabatan yang dahulu juga diemban oleh sang ayah. Tak cukup di situ, menantu Jokowi yakni Bobby Nasution adalah Wali Kota Medan.
Kini, dinasti politik Jokowi semakin melebar dengan putra bungsunya, Kaesang yang mendadak juga ingin masuk ke politik.
Dinasti Politik Amien Rais
Amien Rais sebelum berkiprah di Partai Ummat adalah seorang pentolan PAN. Anaknya, Mumtaz Rais juga menjabat sebagai salah satu ketua DPP PAN, sedangkan sang ayah angkat kaki dari partai tersebut dan mendirikan Partai Ummat.
Keluarga Soekarno: Megawati hingga Puan Maharani
Sudah bukan rahasia lagi jika keluarga proklamator Soekarno begitu langgeng duduk di pemerintahan. Istilah Ojo pedhot oyot menjadi slogan mereka mempertahankan garis keturunan Soekarno di kursi pemerintahan. Hal ini dibuktikan dengan masih berkuasanya Megawati baik dari sisi pemerintahan maupun partai politik.
Megawati Soekarnoputri yang kini menjabat sebagai Ketua Umum PDIP perjuangan merupakan pewaris salah satu dinasti politik tertua di Indonesia.
Sebab dirinya merupakan putri dari Soekarno, yakni presiden pertama Republik Indonesia dan bapak proklamator kemerdekaan.
Melalui garis keturunannya, Megawati memiliki putri yang juga berkiprah di politik. Tak lain sosok putri Megawati adalah Puan Maharani yang kini menjabat sebagai ketua DPR RI.
Politik Dinasti di level pemerintahan daerah
Tak hanya para politisi besar, di level pemerintahan daerah juga terdapat politik dinasti. Salah satu contoh terbesar politik dinasti level daerah yakni kasus Bupati Klaten.
Dinasti politik Bupati Klaten terjadi sejak tahun 2000 hingga tahun 2015. Pola politik dinasti yang terjadi di Kabupaten Klaten bermula ketika Haryanto Wibowo menjabat sebagai Bupati Klaten periode 2000-2005. Usai lengser, Sunarna mengisi kekosongan pemerintahan dalam masa bakti 2005-2010.
Begitu masuk ke periode selanjutnya, Bupati Klaten yang terpilih adalah Sri Hartini yang tak lain merupakan istri dari Haryanto.
Selain Klaten, di Banten pun memiliki pola serupa uang dikuasai dinasti Ratu Atut.Mantan Gubernur Banten Ratut Chosiyah menjadi titik awal peta politik di provinsi paling barat pulau Jawa tersebut.
Berawal dari terpilihnya Ratu Atut sebagai Wakil Gubernur Banten tahun 2002, lalu naik tahta jadi Gubernur di pertengahan periode menggantikan Gubernur Djoko Munandat yang terjerat korupsi, Ratu Atut melenggang di kursi Banten 1 dengan mudah. Ia terpilih lagi sebagai Gubernur di tahun 2006, lalu Pilkada 2011. Namun, di periode ini ia terjerat kasus korupsi dan dinonaktifkan oleh SBY di tahun 2014.
Peta politik dinasti tak berhenti di situ, keluarga Ratu Atut meraih tiga kemenangan di Banten yakni di Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Setang, dan Kabupaten Pandeglang melalui Pilkada 2020.
Selain itu, ada pula anggota keluarga yang masuk parlemen yakni suami Ratu Atut yakni Himat Tomet yang terpilih jadi anggota DPR RI Komisi V periode 2009-2014. Anak dan menantu Ratu Atut pun turut mengikuti jejak orangtuanya masuk politik.
Andika Hazrumy menjabat sebagai Wagub Banten 2017-2022. Sementara istri Andika yakni Adde Rosi Khoerunnisa menjadi anggota DPR RI periode 2019-2024. (RE-01)