Imlek Menghitung Hari, Presiden Khawatir Gelombang Besar Covid-19
SABANGMERAUKE NEWS - Presiden China Xi Jinping berbicara terkait situasi COVID-19 di negaranya jelang Imlek. Dia mengatakan sangat prihatin dengan gelombang COVID-19 yang menyebar ke daerah pedesaan dengan fasilitas medis yang buruk.
Komentarnya muncul ketika jutaan pekerja perkotaan melakukan perjalanan ke kota asal mereka untuk merayakan Tahun Baru Imlek bersama keluarga, yang dikenal sebelum COVID sebagai migrasi tahunan terbesar orang.
"Pencegahan dan pengendalian COVID China masih dalam masa stres, tetapi cahaya ada di depan, kegigihan adalah kemenangan," kata Xi dalam pesan sambutan dikutip dari Reuters, Kamis (19/1/2023).
"Saya paling khawatir tentang daerah pedesaan. Fasilitas medis relatif lemah di daerah pedesaan, sehingga pencegahannya sulit dan tugasnya berat," kata Xi, seraya menambahkan bahwa lansia adalah prioritas utama.
China saat ini dilanda kasus COVID-19 yang parah setelah kebijakan COVID-19 dicabut dan membuka kembali akses masuk-keluar.
Sementara beberapa analis memperkirakan pemulihan akan lambat dan tidak merata, Wakil Perdana Menteri China Liu He menyatakan kepada Forum Ekonomi Dunia di Swiss pada hari Selasa bahwa China terbuka untuk dunia setelah tiga tahun isolasi.
Pejabat Administrasi Imigrasi Nasional mengatakan bahwa rata-rata, setengah juta orang telah masuk atau keluar dari China setiap hari sejak perbatasannya dibuka kembali pada 8 Januari. Angka itu diperkirakan akan meningkat menjadi 600 ribu sehari setelah liburan dimulai pada Sabtu mendatang. (RE-01)