Tradisi dan Mitos Imlek dari Identik Warna Merah Sampai Berbagi Jeruk, Ternyata Ini Artinya
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru – Banyak tradisi dan mitos tentang Tahun Baru China atau Imlek. Ketua Dewan Pembina Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia PSMSMTI) Riau, Peng Suyoto, menjelaskan sejumlah tradisi dan mitos Imlek yang masih dipercaya hingga kini.
Salah satunya adalah Imlek yang identik dengan warna merah. Warna ini dipercaya dapat mengusir roh jahat.
“Kan banyak tu orang bilang, kenapa Imlek itu identik sama warna merah, karena warna merah yang dipercaya bisa mengusir roh jahat,” jelas Peng, Rabu (18/01/2023).
Selain warna merah ada juga mitos yang dipercaya oleh masyarakat Tionghoa sampai saat ini. Mitos tersebut adalah mereka dilarang bersih-bersih selama perayaan Imlek di hari pertama.
“Dan ada cerita kalau pada Imlek itu kita gak boleh bersih-bersih, nyapu. Itu cuma berlaku hari pertama, karena ada hari kita bersih-bersih rumah sebelum Imlek. Itu dipercaya sampai saat ini, karena dipercaya saat Imlek hari pertama itu ada Dewa Rezeki yang datang, “ jelasnya.
Masyarakat Tionghoa juga percaya, berbagi jeruk saat Tahun Baru Cina memiliki arti yang bagus. Jeruk dalam bahasa Mandarin berarti yang berarti “Kam”. Ini adalah sinonim persaudaraan.
“Imlek itu banyak simbol-simbol, seperti saling memberikan jeruk, jeruk dalam bahasa mandarin itu artinya “Kam” sinonim nya itu persaudaraan, jadi bagi-bagi persaudaraan gitu,” tambahnya.
Peng Suyoto juga mengatakan bahwa ada tradisi yang biasa dilakukan saat malam menjelang Imlek dan pada saat Imlek.
“Nanti ada kumpul dan makan bersama keluarga. Biasanya di rumah yang paling tua. Nanti di tanggal 22 kita ada tradisi hormat menghormati dan juga bagi-bagi angpao ke yang lebih muda,” tandasnya. (CR-01)