Dua Tahun Tak Beroperasi, Jalur Internasional Kepulauan Meranti-Malaysia Segera Dibuka
SABANGMERAUKE NEWS, Selatpanjang – Setelah lebih kurang 2 tahun ditutup akibat Pandemi Covid-19, kini pelayaran internasional rute Indonesia – Malaysia dengan trayek Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti – Batu Pahat, Johor Bahru akan segera beroperasi
Adapun kapal yang menjadi armada keberangkatan ke Malaysia nantinya adalah Ferry Pintas Samudra 8. Armada ini menggantikan Kapal Elugco Express 99 yang melayani rute dari pelabuhan Tanjung Harapan Selatpanjang menuju pelabuhan Minyak Beku di Batu Pahat, Malaysia.
Pihak terkait sedang mempersiapkan agar pembukaan pelayaran lintas negara tersebut bisa berjalan dengan lancar dan baik. Di antaranya pemeriksaan dokumen oleh Imigrasi serta kesiapan dari sejumlah instansi lainnya seperti Bea dan Cukai (BC), karantina dan lainnya.
Dari berbagai persiapan yang dilakukan, ada salah satu kendala yang dihadapi yakni rusaknya mesin X-Ray milik Kantor Pos Bantu Bea dan Cukai (BC) Bengkalis di Selatpanjang. Alat yang berada di Pelabuhan Tanjung Harapan itu rusak disebabkan sudah tidak digunakan lagi sejak pelayaran internasional ditutup akibat Pandemi Covid-19.
Meski begitu, pihak BC sudah mengajukan permintaan mendatangkan teknisi untuk dilakukan perbaikan. Sehingga bisa digunakan lagi.
“Saat terakhir kali kita cek sekitar September 2022 masih bagus. Namun sejak pelayaran internasional tutup akibat Pandemi Covid-19 dan tidak dipergunakan lagi, tiba-tiba mengalami kerusakan. Mungkin karena sudah tidak digunakan makanya mengalami kerusakan,” ungkap Petugas Pos Bantu BC Selatpanjang, Wachid Ariyanto, Selasa (10/1/2023).
Menurutnya, karena alat X-Ray belum dapat digunakan, nantinya pada 11 Januari saat pelayaran internasional (Selatpanjang - Malaysia) kembali dibuka, pihaknya terpaksa akan melakukan pemeriksaan barang bawaan penumpang secara manual.
“Ya, terpaksa kita lakukan pemeriksaan bawaan penumpang secara manual. Mau bagaimana lagi. Yang penting kita tetap menjalankan tugas kita dengan baik dengan menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. Dan yang pasti kita sudah siap untuk mendukung dibukanya pelayaran Selatpanjang-Malaysia,” tambahnya.
Wachid juga mengakui bahwa pemeriksaan dengan pola manual memang memakan waktu lebih lama. Oleh karena itu ia mengharapkan penumpang nantinya bisa memakluminya. (R-01)