Komandan Marinir Dipecat Gara-gara 9 Anak Buahnya Tewas Tenggelam
SabangMerauke News - Letnan Kolonel Michael Regner terancam dipecat tidak hormat dari Korps Marinir Amerika Serikat (United States Marine Corps), menyusul insiden kecelakaan yang menewaskan sembilan orang anak buahnya.
Tak hanya itu, Regner juga terancam kehilangan hak di masa pensiunnya usai dianggap tak becus saat menjabat Komandan Batalyon ke-1 Resimen Marinir ke-4, mulai Juni 2019 hingga Oktober 2020.
Dilansir VIVA Militer dari American Military News, sebuah insiden maut terjadi di sekitar Pulau San Clemente, California, 30 Juli 2020 lalu.
15 prajurit Korps Marinir Amerika Serikat (AS) dan seorang anggota Angkatan Laut AS (US Navy) yang tengah menggelar latihan serangan dengan menggunakan Kendaraan Serbu Amfibi (AAV), tewas tenggelam. Kendaraan amfibi itu tenggelam saat akan kembali ke dermaga transportasi amfibi Somerset.
Sejumlah anggota Korps Marinir AS yang ada di dalam kendaraan langsung berhamburan untuk menyelamatkan diri. Namun malang, delapan anggota lain dan seorang prajurit Angkatan Laut AS gagal menyelamatkan diri hingga tewas tenggelam.
Insiden ini lah yang menyudutkan Regner sebagai pimpinan di satuannya. Akibat peristiwa itu, posisi Regner dicopot pada Oktober 2020, oleh Komandan Jenderal Pasukan Ekspedisi Marinir I, Letnan Jenderal Karsten Heckl.
Meski sudah kehilangan posisinya setahun lebih, Regner justru masih bertugas di Korps Marinir AS. Hal ini lah yang membuat petugas Dewan Penyelidikan Militer AS di Pangkalan Korps Marinir Pendleton, bakal mengungkap bukti-bukti kelalaian Regner.
Dewan penyelidik meyakini bahwa Regner telah lalai menjalankan tugasnya dengan tidak mencegah kecelakaan maut itu.
Di sisi lain Pengacara Regner, Mayor Cory Carver, menyebut bahwa kliennya tidak bisa dipecat enam bulan sebelum masa dinasnya memasuki 20 tahun. Saat ini, Regner sudah menghabiskan masa dinasnya di Korps Marinir AS selama 19 tahun. (*)