Peneliti Temukan 'Manusia Pendek' di Hutan Sumatera, Begini Sosoknya
SABANGMERAUKE NEWS - Di dunia ada terdapat berbagai makhluk mitologi. Di Indonesia juga ada, yakni Orang Pendek di Sumatera.
Ilmuan menilai Orang Pendek di Sumatera ini bisa jadi bukan hanya mitologi semata, namun benar-benar ada. Hal ini karena Indonesia sama seperti Brasil atau Madagaskar yang kaya akan spesies dan belum sepenuhnya dipelajari.
Ilmuwan bahkan menganggap Orang Pendek lebih berpotensi ditemukan dibanding makhluk legenda lainnya. Orang pendek yaitu kera berkaki dua mirip manusia yang dikabarkan berkeliaran di Pulau Sumatera dengan penampakan yang dilaporkan oleh penduduk setempat dan peneliti Barat.
Dalam buku "The Field Guide to Bigfoot and Other Mystery Primamates mengatakan, Orang Pendek memiliki peluang untuk menjadi penemuan terbaik dari semua primata misterius.
Rekan penulis Loren Coleman, pendiri dan direktur International Cryptozoology Museum di Maine, mengatakan bahwa Orang Pendek akan sulit ditemukan, tetapi makhluk yang paling ingin ia cari jika ia memiliki dana tak terbatas.
Sumatera sudah menjadi rumah bagi orangutan. Primata kemerahan ini hidup di pepohonan dan wilayah jelajahnya di Sumatra bagian utara yang tampaknya mirip dengan tempat tinggal Orang Pendek di Sumatera bagian tengah.
"Tampaknya di mana orangutan hidup, hampir tidak ada cerita tentang mereka (Orang Pendek)," kata seorang profesor biologi primata di Liverpool John Moores University Inggris, Serge Wich, yang meneliti orangutan di Sumatera.
Wich menyatakan bahwa kisah tentang Orang Pendek adalah tentang orangutan yang dulunya hidup di selatan, jauh sebelum jangkauan mereka terbatas di utara.
Soal keberadaan Orang Pendek, seorang fotografer satwa liar lepas, Jeremy Holden mengaku pernah melihat makhluk tersebut dengan matanya sendiri di Sumatra pada Oktober 1994.
Holden mengatakan, pertemuan tersebut terjadi tepat di dalam hutan di dalam Taman Nasional Kerinci Seblat, tempat orang-orang melaporkan telah melihat Orang Pendek.
"Makhluk itu mungkin lewat sekitar 7 meter dari saya," ujar Holden.
"Mereka berjalan dengan dua kaki. Kepalanya membelakangi saya seolah-olah sedang mendengarkan mungkin pemandu saya di belakang." imbuhnya.
Holden mengatakan, Orang Pendek memiliki tingginya sekitar 1,5 m, bertubuh kekar, dan ditutupi rambut warna kekuningan dari "rumput mati". Namun, mengatakan bahwa dirinya tidak mengambil foto karena dia tidak ingin makhluk itu mendengar bunyi kamera dan melihatnya.
"Saya tetap diam karena ada banyak emosi yang melintas di benak saya saat itu, tapi salah satu emosinya adalah ketakutan," tuturnya.
Hewan yang paling dekat dengan apa yang dia lihat adalah siamang. Namun, dia memastikan tidak mungkin salah melihat jika itu benar siamang.
Holden sedang berwisata saat ia melihat Orang Pendek pada 1994. Pada 1995, ia mulai mencari bukti Orang Pendek dengan serius dalam proyek penelitian tiga tahun yang didanai oleh Fauna & Flora International (FFI), badan amal konservasi yang berbasis di Inggris.
Holden mengatakan dia terus mencari Orang Pendek sejak proyek penelitian FFI berakhir. Meski gagal memotret Orang Pendek, ia telah menemukan spesies yang sebelumnya tidak diketahui sains, termasuk Nepenthes Holdenii, yaitu sebuah spesies tumbuhan karnivora sejenis kantong semar. (RE-01)