Polisi Ungkap Misteri Penemuan Jari Manusia di Sayur Lodeh
SABANGMERAUKE NEWS - Polisi berhasil mengungkap misteri kasus potongan jari manusia di sayur lodeh yang ditemukan Dion dan Isto saat membeli sayur lodeh itu di sebuah warung di Dusun Baulenu, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, NTT, pada Kamis (8/12/2022) siang.
Berdasarkan hasil tes yang dilakukan Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri di Jakarta, diketahui bahwa jari itu milik laki-laki.
"Hasil tesnya jari itu milik laki-laki," ujar Edi Hasibuan, ahli forensik Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) Titus Uly, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (5/1/2023).
Edi mengatakan bahwa pemeriksaan dilakukan dengan membelah potongan jari dan DNA yang tersisa di ujung kuku.
"DNA-nya ada di belakang kuku, di situ ada sedikit daging dan itu yang diperiksa profil DNA-nya, dan yang punya jari itu adalah laki-laki," ucapnya.
Hasil tes DNA telah diinformasikan kepada penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Belu untuk ditindaklanjuti.
"Nanti mereka atau penyidik yang akan ambil langsung hasil tes DNA-nya," ungkapnya.
Edi menuturkan, profil DNA tersebut juga disimpan di laboratorium DNA Pusdokkes Polri sebagai pembanding.
"Jika ada ditemukan pembandingnya di Belu, maka akan kita ambil sampel (DNA) entah itu dari orangnya ataupun dari keluarganya, untuk dicocokan lagi dengan profil DNA yang tersimpan di Labkes DNA Mabes Polri," tuturnya.
Walau sudah diketahui itu adalah jari laki-laki, tetapi Edi menerangkan bahwa pihaknya belum bisa memastikan jari tersebut milik pria dewasa atau anak-anak.
"Kita belum tahu secara detail, tapi yang pastinya jari itu milik laki-laki," jelasnya.
Sebelumnya, petugas Satreskrim Polres Belu membawa potongan jari itu ke Kota Kupang karena kesulitan mengidentifikasi menggunakan tes sidik jari. Pasalnya, kondisi potongan jari itu hanya setengah.
Namun, beber Edi, meski telah memeriksa potongan jari tersebut, tetapi pihaknya belum bisa mengidentifikasinya.
Menurut Edi, potongan jari itu sepanjang 1,5 sentimeter. Di situ, daging dan kuku masih melekat, tetapi sudah mengecil dan mengering.
Oleh sebab itu, petugas dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokkes) Kepolisian Daerah (Polda) NTT mengirim potongan jari tersebut ke Jakarta pada Sabtu (17/12/2022) pagi.
"Nantinya, dari Pusdokkes melakukan profile DNA, guna memastikan milik pria atau wanita," terangnya, Sabtu (17/12/2022) petang.
Tak hanya dengan melakukan tes terhadap potongan jari, untuk mengungkap kasus ini polisi telah memeriksa tujuh saksi.
Saksi-saksi tersebut antara lain Dion Klau dan Isto Foa selaku pembeli sayur lodeh tahu, serta Petrus Watu sebagai penemu potongan jari sekaligus pelapor kasus ini.
Selain itu, polisi juga telah memeriksa pemilik warung makan dan pemasok tahu ke warung tersebut.
"Polres Belu juga sudah periksa orang perorang yang bekerja di warung A serta tempat penjualan tahu tersebut, tetapi tidak ada yang mengalami luka pada jari," papar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda NTT Kombes Pol Ariasandy, Senin (12/12/2022).
Untuk mendalami keterangan pelapor, polisi melakukan pemeriksaan tambahan terhadap Petrus Watu.
Polisi ingin mendalami keterangan Petrus yang menyebutkan bahwa potongan jari manusia itu ditemukan dalam tahu di sayur lodeh yang hendak disantapnya. (RE-01)