Eks Napi Korupsi Romahurmuziy Kembali Gabung PPP, ICW Sebut Parpol Kekurangan Orang
SABANGMERAUKE NEWS - Kembalinya eks terpidana kasus korupsi Muhammad Romahurmuziy alias Romy ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) disoroti Indonesia Corruption Watch (ICW).
Koordinator Divisi Pelayanan Publik dan Reformasi Birokrasi Almas Sjafrina menilai fenomena ini menunjukkan kesan partai politik di Indonesia seperti kekurangan orang untuk dijadikan sebagai kader.
“Ini lagi-lagi menunjukkan kepada kita parpol rasanya kurang orang,” ujar Almas pada Jumat (6/1/2023).
Menurut Almas, ada banyak tokoh politik yang bisa dijadikan kader oleh partai. Bahkan tak sedikit dari kalangan anak muda yang memasuki dunia perpolitikan.
Pihaknya juga menyesalkan partai-partai yang merekrut kembali orang yang pernah bermasalah. Menurut Almas, hal itu dirasa perlu menjadi catatan publik ke depannya.
“Kenapa karpet merah itu tetap diberikan kepada orang yang sudah jelas-jelas bermasalah,” katanya.
Tak hanya Almas, Koordinator ICW Agus Sunaryanto juga menyoroti parpol yang masih melibatkan mantan terpidana korupsi. Meski telah menjalani proses hukum dan dinyatakan bebas, menurutnya hal tersebut tetap tidak etis.
“Menunjukkan seberapa berkualitas pengkaderan di parpol sendiri,” kata Agus.
Kembalinya koruptor setelah diadili ke parpol bukan kali pertama. Selain PPP, Agus menyebut Partai Demokrat juga pernah menerima kadernya yang tersandung kasus korupsi, yaitu Andi Mallarangeng dan Nazaruddin.
Agus pun menduga, ada gimik politik yang dimainkan terkait kembalinya mantan narapidana korupsi ke partai politik. Beberapa partai awalnya memecat kadernya yang terlibat kasus korupsi. Namun setelah keluar dari hukuman, eks napi tersebut kemudian disambut kembali.
“Demokrat dulu langsung dipecat. Tapi justru ketika sudah bebas balik lagi. Ini kayaknya jadi gimik politik saja,” imbuhnya. (RE-02)