Kapolri Resmikan Pembangunan Gereja dan Vihara di Kepri, Ketua Rumah Milenial Beri Apresiasi
SABANGMERAUKE NEWS, Kepuluan Riau - Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo meresmikan pembangunan rumah ibadah gereja dan pura di Provinsi Kepulauan Riau pada Jumat, (23/12/2022)
Ketua Rumah Milenial Kepri, Rimbun Purba mengapresiasi Kapolri karena turun langsung untuk meresmikan dua rumah ibadah tersebut.
“Kita sungguh mengapresiasi bapak Kapolri karena datang langsung untuk meresmikan rumah ibadah gereja dan pura ini,” kata Rimbun.
Rimbun mengatakan, Sigit merupakan orang yang visioner dan cerdas. Sebab, sebagai pemimpin tertinggi di polri, ia mau turun langsung ke daerah untuk menyebarkan kesejukan dan toleransi.
Selain itu, Rimbun juga mengapresiasi Pemprov Kepri karena telah memberikan dukungan pembangunan rumah ibadah. Sebab kata Rimbun, rumah ibadah merupakan kebutuhan dasar bagi umat manusia dan cerminan menjaga kerukunan antar umat beragama.
Menurutnya, toleransi antar umar beragama merupakan satu hal yang fundamental. Stabilitas keamanan dan politik serta toleransi yang tinggi, tentu akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
“Tentu dengan tingginya kerukunan antar umat beragama akan mengundang investor dalam negeri maupun luar negeri untuk kemudian membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya, transfer knowledge dan membangun industri pasti meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan apalagi Batam misi pertamanya adalah mewujudkan pertembuhan perekonomian yang berkeadilan,” ujarnya.
Menurut Ketua RMI itu secara keseluruhan tahun 2022, perekonomian Kepri diperkirakan mengalami perbaikan yang didorong oleh meningkatnya mobilitas dan aktivitas usaha seiring terkendalinya kasus Covid-19.
Pertumbuhan ekonomi Kepri diperkirakan akan ditopang oleh komponen investasi yang meningkat seiring kinerja net ekspor yang membaik pada sisi pengeluaran serta peningkatan pertumbuhan lapangan usaha industri pengolahan, lapangan usaha konstruksi, dan lapangan usaha perdagangan.
Terakhir, ia berpesan untuk masyarakat Kepri tetap menjaga persatuan dan kesatuan persaudaraan. Karena Indonesia mulai akan melaksanakan pesta demokrasi, di mana suhu politik akan memanas, isu-isu sarah dan ujuran kebencian akan meningkat sejalan pada tahapan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024.
Sehingga menurutnya kita butuh persatuan dan kesatuan sebagai pondasi untuk mencegah isu-isu sara sehingga pemilu ke depan dapat berjalan dengan aman dan dengan prinsip-prinsip demokrasi.