5 Ekor Bangkai Babi Diduga Sengaja Dibuang di Parit Rokan Hilir Idap Penyakit ASF
SABANGMERAUKE NEWS, Rokan Hilir - Sebanyak 5 ekor bangkai babi ternak yang sengaja dibuang di parit beberapa waktu lalu di Kecamatan Bagan Sinembah, Rokan Hilir (Rohil) diduga terindikasi mengidap penyakit African Swine Fever (ASF).
Hal itu terungkap setelah beredarnya surat laporan tentang penyakit hewan ternak Babi dari Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kecamatan Bagan Sinembah, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Rohil yang ditujukan kepada Camat Bagan Sinembah.
Dalam surat imbauan tertanggal 29 Desember 2022 yang ditandatangani Plh Puskeswan Zulinarti itu menerangkan bahwa penyakit babi dengan virus ASF itu sedang mewabah di wilayah Kecamatan Bagan Sinembah.
“Berdasarkan keluhan warga tentang adanya bangkai ternak babi yang dibuang sembarangan berikut ini disampaikan tentang kasus kejadian penyakit pada babi yang sedang mewabah di Kecamatan Bagan Sinembah,” bunyi surat himbauan tersebut.
ASF merupakan penyakit yang menyerang ternak babi oleh infeksi virus. Penyakit itu menimbulkan mortalitas atau tingkat kematian yang tinggi. Akhir-akhir ini, penyakit ASF memang sedang mewabah di Kecamatan Bagan Sinembah. Menurut info dari petugas kesehatan hewan setempat, kejadian penyakit ini sedang marak.
Pelayanan kesehatan hewan di Rohil disebut sudah melakukan sosialisasi dan pengobatan sejak satu bulan terakhir ini. Sehingga kejadian pembuangan bangkai ternak tersebut secara sembarangan bisa berkaitan dengan kejadian penyakit ini.
Dalam surat imbauan itu juga menyebutkan pemilik ternak babi untuk mengisolasi ternak yang sakit, tidak memasukkan ternak baru dari wilayah yang terjangkit wabah, serta menguburkan limbah potong dan bangkai ternak yang mati untuk menghindari penularan dan pencemaran lingkungan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Rohil, Dedi Rustiadi yang dikonfirmasi SabangMerauke News membenarkan surat himbauan kepada peternak babi tersebut.
“Iyo, Plh Puskewan kami secara resmi melaporkan tentang ini,” kata Dedi melalui pesan WhatsApp, Kamis (29/12/2022) malam.
Dia menyebutkan bahwa bangkai babi tersebut bukan berasal dari wilayah Kelurahan Bahtera Makmur Kota, akan tetapi dari wilayah Kepenghuluan Bagan Batu.
“Kita juga sudah koordinasi dengan Lurah Bahtera Makmur Kota, bangkai Babi tersebut berasal dari Kepenghuluan Bagan Batu dan terbawa oleh aliran sampai ke wilayah Bahtera Makmur Kota,” terang Dedi.
Oleh karenanya, dia berharap masyarakat peternak babi agar menerapkan imbauan pemerintah, salah satunya hewan ternak yang mati dikubur guna menghindari penularan dan pencemaran lingkungan. (R-02)