Waduh! Disnaker Riau Sebut PT Pertamina Hulu Rokan Bandel, Kematian Pekerja Migas di Blok Rokan Belum Dilaporkan
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Provinsi Riau, Imron Rosyadi menyebut hingga kini PT Pertamina Hulu Rokan belum menyampaikan laporan resmi terkait kecelakaan kerja yang terjadi pada Sabtu (24/12/2022) lalu.
"Sampai sekarang belum ada laporan kecelakaan kerja resmi PHR ke Disnaker Provinsi Riau," ungkap Imron, Senin (26/12/2022).
Imron menjelaskan sejauh ini laporan yang sampai hanya laporan sementara yang dikirimkan via WhatsApp tertanda Executive Vice Presiden (EVP) Upstream Business WK Rokan Feri Sri Wibowo.
Berdasarkan laporan sementara itu, Imron melihat adanya indikasi kecelakaan kerja, bukannya penyakit tidak terkait pekerjaan seperti yang diungkap manajemen sebelumnya.
"Berdasarkan laporan sementara dari Pihak PHR, terdapat indikasi adanya kecelakaan kerja yang terjadi di provinsi Riau," jelasnya.
Atas hal ini, ia mengatakan akan kembali melakukan investigasi di PHR setelah sebelumnya melakukan investigasi serupa terkait kematian tiga orang pekerja pada November lalu.
"Pekan ini akan dilakukan pemeriksaan atau pengecekan sebagai pembanding untuk memastikan kebenaran laporan tersebut," kata Imron.
Terkait kematian pekerja ini, Disnaker disebutnya cukup bandel dalam memberikan keterangan. Pada kematian tiga pekerja lalu misalnya, kematian tersebut diumumkan tidak disebabkan kecelakaan kerja dan bahkan tidak langsung dilaporkan ke Disnakertrans Riau.
Pasca Investigasi, tiga kasus tersebut dinyatakan sebagai kecelakaan oleh Disnakertrans. Hal ini pun menjadi sorotan yang sama pada kasus ini.
"PHR terkenal cukup bandel dalam menangani masalah kecelakaan kerjaOleh karena itu, kami berharap ada berita pembanding juga yang merupakan hasil investigasi di lapangan sebagai bahan pertimbangan dalam menyelesaikan masalah ini," tutup Imron.
Sementara itu, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sumbagut menyatakan telah memonitor dan meminta laporan kronologi terkait kematian pekerja migas di Blok Rokan, Sabtu (24/12/2022) kemarin. SKK Migas Sumbagut menyebut kejadian terulangnya kembali kematian pekerja telah menjadi perhatian.
"Adanya peristiwa yang sama-sama tidak dikehendaki atas meninggalnya karyawan mitra dari PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) tentunya juga telah menjadi perhatian kami," kata Kepala Departemen Humas SKK Migas Sumbagut, Yanin Kholison, Minggu (25/12/2022).
Yanin menjelaskan, pihaknya telah hadir ke rumah duka dan turut belasungkawa atas kematian pekerja migas tersebut. Ia menegaskan, standar SOP keselamatan dan kesehatan kerja tetap menjadi acuan utama standar kerja hulu migas.
Yanin menyebut PHR dan mitra kerja tetap melakukan investigasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk Disnaker Provinsi Riau, SKK Migas dan Ditjen Migas ESDM atas kejadian tersebut.
Sebelumnya, manajemen PT Pertamina Hulu Rokan telah angkat bicara terkait berulangnya kembali kasus kematian buruh migas di Blok Rokan pada Sabtu (24/12/2022) lalu. Vice President Corporate Affair PT PHR, Rudi Ariffianto mengatakan pihaknya menyampaikan duka cita yang sangat mendalam atas meninggalnya seorang mitra kerja perusahaan.
Kematian buruh migas ini semakin menambah daftar panjang kasus kematian pekerja sejak Blok Rokan dialih kelola dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) pada 9 Agustus 2021 lalu. Sebelumnya, pada Juli hingga November lalu, terjadinya kematian beruntun sebanyak 5 buruh migas di Blok Rokan yang oleh Dinas Tenaga Kerja Riau disebut masuk kategori kecelakaan kerja. Sebelumnya, PHR membantah kematian para buruh migas itu akibat kecelakaan kerja berdasarkan aturan khusus sektor industri hulu migas. (CR-02)