Honorer Bawa Pocong Temui Bupati Meranti: Saudara Dipilih, Bukan Dilotre!
SabangMerauke News, Meranti - Puluhan orang menggelar aksi di Kantor Bupati Kepulauan Meranti, Riau, Senin (3/1/2022). Massa ini memprotes kebijakan bupati yang tidak memperpanjang kontrak tenaga honorer di daerah ini.
Pada saat bersamaan, Bupati Kepulauan Meranti, HM Adil SH tidak berada di tempat.
Massa aksi bergerak ke Kantor Bupati Kepulauan Meranti Jalan Dorak Selatpanjang sekitar pukul 09.00 WIB. Setelah sekitar 1 jam berorasi di depan kantor bupati, massa dipersilahkan memasuki halaman kantor.
Di halaman kantor bupati, massa tak hanya berorasi. Mereka juga membakar ban, baju honorer, dan id card bentuk protes atas kebijakan yang dibuat Bupati Adil yang meminta OPD tidak memperpanjang masa kontrak terhadap honorer.
Pada spanduk yang mereka bawa, terlihat foto Bupati Adil dengan sebelah mata ditutup warna hitam. Mereka juga membawa 'pocong' Massa mengutuk kebijakan Bupati Adil yang merumahkan honorer. Bupati Adil dinilai telah menzolimi masyarakat.
"Surat edaran bukan solusi untuk negeri kita yang dominan pengangguran. Pocong ini menandakan betapa matinya negeri yang kita cintai ini," kata koordinator aksi, Jefrizal.
Kata Jefrizal, aksi yang mereka laksanakan hari itu sama sekali tidak ada kepentingan. Aksi ini murni atas rasa terpanggil akan nasib tenaga honorer (Non PNS, red).
"Jika kami dirumahkan, bagaimana nasib keluarga kami, nasib anak-anak kami, anda dipilih bukan dilotre, hargai suara rakyat yang telah menjadikan anda orang nomor 1 di Meranti," teriak salah seorang perempuan peserta aksi.
Massa aksi meminta Bupati Adil keluar dan menemui mereka. Namun, setelah berjam-jam di halaman kantor tersebut, Bupati Adil tak kunjung keluar. Yang menemui massa aksi hanya Pj Sekda Bambang Suprianto, Asisten I Irmansyah, Asisten III Sudandri, Sekretaris BKD Bakharuddin, dan beberapa pejabat lainnya.
Massa aksi hanya meminta pejabat ini mendengar apa yang menjadi suara hati mereka. Massa sama sekali tak memberi kesempatan Sekda Bambang menjawab saat itu. Sebab, menurut Jefrizal, percuma diberikan kesempatan berbicara, pejabat yang menemui mereka tak juga bisa memutuskan (membuat kebijakan).
Sekda Bambang dan rombongan pun langsung meninggalkan massa, lalu kembali ke dalam kantor.
Bupati Adil ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa pada Senin itu dia sedang berada di Pekanbaru. Seluruh bupati dan walikota diminta hadir saat serah terima jabatan Kapolda Riau.
"Sedang di Polda Riau. Seluruh bupati walikota se-Riau hadir," kata Adil kepada CAKAPLAH.com.
Karena tak berhasil bertemu Bupati Adil, massa rencananya bertahan di kantor bupati. (*)