Demo Proyek di Kejaksaan Agung, Massa Sebut Nama Anak Gubernur Riau
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Sejumlah massa yang menamakan dirinya Persatuan Mahasiswa dan Pemuda Peduli Provinsi Riau (PMP3R) menggelar aksi di depan kantor Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Jakarta Selatan, Rabu (14/12/2022). Dalam aksinya, massa menyebut nama Muhammad Andri yang merupakan anak Gubernur Riau diduga terkait dalam sejumlah proyek yang dipersoalkan.
Aksi tersebut menuntut Kejagung RI menurunkan Tim Khusus ke Riau guna mengusut adanya dugaan kongkalikong dalam penetapan pemenang lelang Proyek Pengembangan Fisik Kawasan Mesjid Raya An-Nur Provinsi Riau Tahun Anggaran 2021. Proyek ini populer disebut dengan Proyek Tenda Mewah Elektrik Masjid Agung Annur Riau.
Koordinator Lapangan unjuk rasa, Kiki Muarwansyah dalam orasinya meminta Kejagung mengusut dugaan persaingan usaha tidak sehat yang disebutnya diduga melibatkan Muhammad Andri dengan Kepala Biro ULP Setdaprov Riau Rahmad Ramadiyanto.
“Usut tuntas keterlibatan Muhammad Andri diduga mengintervensi Karo ULP Provinsi Riau dalam memenangkan pihak rekanan tertentu dalam proses lelang yang ada di Provinsi Riau,” kata Kiki dalam keterangannya.
“Kami menduga persaingan usaha tidak sehat terjadi atas pelaksanaan proyek ini. Diduga Muhammad Andri memanfaatkan statusnya sebagai anak Gubernur Provinsi Riau dalam mengintervensi keputusan Karo ULP untuk menunjuk pihak rekanan yang telah disepakati,” kata Kiki.
Tak hanya proyek di Masjid Annur, massa juga menuding ada sejumlah proyek lain yang diduga melibatkan Andri. Massa menyebut proyek Jalam Bagan Siapi-Api Teluk Piyai senilai Rp 29.5 miliar, pembangunan gedung olahraga di Jalan Petala Bumi Pekanbaru sebesar Rp 3,1 miliar dan pembangunan gedung olahraga di lingkungan Kejati Provinsi Riau senilai Rp 4,4 miliar.
Muhammad Andri saat dikonfirmasi membantah keras tudingan serius PMP3R tersebut.
"Saya tidak ada mengintervensi masalah itu dan itu semua sekadar membawa-bawa nama saya saja," tegas Andri via WhatsApp.
Ia menjelaskan, dirinya tidak pernah ikut campur dalam urusan di pemerintahan Provinsi Riau. Ia menegaskan fokus pada pekerjaannya sendiri dan telah memiliki penghasilan tetap yang lumayan.
"Kalau pun ada pekerjaan sampingan, saya banyak di perusahaan swasta, bukan di pemerintahan," jelas Andri yang saat dikonfirmasi sedang berada di lokasi kerjanya malam ini.
Kepala Biro ULP Setdaprov Rahmat juga telah dikirim pesan konfirmasi dan dihubungi, namun belum membalasnya. (*)