Diduga Cemari Udara, Abu Pabrik PT Pujud Karya Sawit di Rohil Sampai ke Rumah Warga
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Abu hasil pembakaran cerobong pabrik kelapa sawit (PKS) yang dikelola PT Pujud Karya Sawit di Kepenghuluan Sei Meranti Kecamatan Tanjung Medan, Rokan Hilir diduga telah mencemari udara. Serbuk halus abu sampai mengotori teras rumah warga yang berada di sekitar lokasi pabrik.
Warga pun mengeluh dan merasa kesehatannya terancam. Warga minta Dinas Lingkungan Rokan Hilir bersikap tegas dan kredibel dalam melakukan kelaikan lingkungan pabrik tersebut.
Erlan Harahap, warga sekitar perusahaan menyatakan, selain asap, cerobong insenerator pabrik tersebut juga mengeluarkan abu. Akibatnya, teras rumah warga dikotori abu hasil pembakaran pabrik.
"Keselamatan kami terancam, Pak," kata Erlan Harahap, Sabtu (10/12/2022).
Erlan menerangkan, asap disertai abu itu turun pada sore dan malam hati. Namun, jika siang hari dan cuaca panas, asap dari cerobong naik ke atas.
Warga kata Erlan sudah pernah melaporkan gangguan lingkungan ini ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir. Namun ketika tim Dinas Lingkungan Hidup turun, cerobong insenerator pabrik tersebut tidak beroperasi sehingga sampel udara yang diambil tidak dalam keadaan normal.
"Kalau tidak salah 4 bulan yang lalu mereka (Dinas Lingkungan Hidup) turun. Tapi ya begitu, sewaktu turun ke sini, cerobong tidak bekerja. Ya sampelnya mungkin tidak tercemar," kata Erlan kembali.
Selain mengambil sampel udara, lanjut Erlan, tim Dinas Lingkungan Hidup juga mengambil sampel air di kanal yang diduga tercemar limbah cair dan sampel air sumur yang diduga ikut tercemar. Namun hingga kini, masyarakat belum mengetahui apa hasilnya.
"Belum ada informasi apakah sesuai baku mutu atau tidak. Kini kami mengeluhkan lagi, asap cerobong juga air sumur kami masih berbau limbah," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir Suwandi melalui Kepala Bidang Penataan dan Pentaatan Lingkungan Hidup, Carlos Roshan membenarkan bahwa pihaknya sudah melakukan verifikasi terhadap pencemaran asap dan abu pabrik PT Pujud Karya Sawit. Namun ia beralasan belum mengetahui hasilnya lantaran sedang diuji di laboratorium lain.
"Karena laboratorium yang kita miliki tidak bisa menguji udara," kata Carlos.
Namun terkait pengujian sampel air sumur warga, Carlos menjelaska hasilnya masih di bawah ambang batas baku mutu sehingga pihaknya belum dapat menyimpulkan hasil dari verifikasi tersebut.
"Kalau air sumur, masih di bawah ambang batas baku mutu," imbuhnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak PT Pujud Karya Sawit belum bisa dikonfirmasi. Agus, pejabat humas perusahaan telah dikirim pesan konfirmasi via WhatsApp, namun belum dibalas. Dihubungi melalui telepon seluler, ponsel Agus tidak dalam keadaan aktif. (R-02)
Selengkapnya Baca Di Sini