11 Daerah Wajib Gunakan Aplikasi MyPertamina Untuk Pembelian BBM Subsidi, Ada di Riau?
SABANGMERAUKE NEWS - PT Pertamina (Persero) mulai menguji coba penggunaan kode QR MyPertamina untuk pembelian solar subsidi. Uji coba dilaksanakan sejak 1 Desember 2022 di 11 kabupaten/kota di Indonesia.
"Uji coba penerapan aturan kode QR untuk subsidi tepat Solar Subsidi kini sudah mulai dilakukan di beberapa wilayah terpilih sebagai upaya persiapan pelayanan bagi seluruh masyarakat," kata Pertamina melalui akun Instagram resminya @mypertamina.
Pembelian solar subsidi wajib menggunakan MyPertamina berlaku di daerah-daerah berikut ini:
1.Kota Payakumbuh, Region Sumatera Barat
2.Kabupaten Pandenglang, Region Banten
3.Kabupaten Ciamis, Region Bandung
4.Kabupaten Kuningan, Region Cirebon
5.Kabupaten Jepara, Region Semarang
6.Kabupaten Cilacap, Region Tegal
7.Kabupaten Wonogiri, Region Yogyakarta
8.Kota Mojokerto, Region Surabaya
9.Kota Kediri, Region Kediri
10.Kabupaten Lumajang, Region malang
11.Kota Banjarmasin, Region Kalimantan Selatan
Uji coba ini dilakukan sebagai persiapan pelayanan bagi seluruh masyarakat. Selain itu, uji coba juga dalam rangka sosialisasi kepada masyarakat mengenai transaksi menggunakan kode QR.
Mereka mengatakan dalam uji coba ini, masyarakat yang ingin mengisi solar akan diminta untuk menunjukkan kode QR di aplikasi MyPertamina pada petugas di SPBU. Kemudian, petugas akan memindai kode QR sebelum melakukan transaksi.
Sebagai catatan, kode QR tidak wajib diakses melalui gadget. Kode tersebut dapat dicetak dan di bawa ke SPBU sangat akan mengisi bahan bakar.
Pertamina menggunakan aplikasi MyPertamina untuk mendata pembeli yang berhak untuk mendapatkan BBM subsidi, terutama kendaraan roda empat.
Sejak 1 Juli, seluruh pengguna pertalite dan solar yang merasa berhak untuk menggunakan BBM subsidi tersebut bisa mendaftarkan kendaraannya. Dokumen yang perlu disiapkan sebelum mendaftar adalah KTP, STNK dan foto kendaraan (jika melalui online).
Rencana pemberlakuan pembatasan ini dilakukan seiring dengan jebolnya alokasi dana subsidi BBM dan kompensasi energi dari Rp152 triliun menjadi Rp502,4 triliun.
Adapun uji coba penerapan kode QR untuk pertalite belum dilakukan.