Tuding Curi Start Kampanye, KMRPD Tolak Kedatangan Anies Baswedan ke Riau
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - Rencana kedatangan Anies ke Riau kembali dihadapkan dengan isu miring. Setelah sebelumnya diberitakan harus berpindah tempat karena dilaksanakan berbarengan dengan agenda Pemprov, kali ini kedatangan mantan Gubernur Jakarta itu ditolak oleh sekelompok mahasiswa.
Melalui surat yang ditujukan kepada Kapolda Riau pada 30 November 2022 lalu, Kelompok yang menyebut diri sebagai Koalisi Mahasiswa Riau Peduli Demokrasi (KMRPD) menolak kedatangan Anies ke Riau karena merasa Anies mencuri start sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.
"Kami Koalisi Mahasiswa Riau Peduli Demokrasi (KMRPD) menyatakan secara tegas menolak kedatangan Calon Presiden yang telah dideklarasikan oleh salah satu Partai Politik tersebut di bumi Lancang Kuning," ujar KMRPD di surat yang ditandatangani Ketua, Ahmad Rinaldi dan koordinator lapangan, Rahmat Lailatul.
KMRPD juga menyebut kegiatan Anies pada 3-4 Desember mendatang sebagai kampanye terselubung sebagai calon presiden 2024.
"Penolakan ini dilakukan karena kami mensinyalir dan menduga bahwa kegiatan safari politik yang dilakukan Bapak Anies Baswedan selama dua hari di Bumi Lancang Kuning merupakan kampanye terselubung dan terkesan mencuri start dalam melakukan kampanye sebagai calon Presiden dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang," ucap Ahmad.
BACA JUGA: Kematian Buruh di Blok Rokan, Momentum Jaffee-Rosa Benahi Hubungan Industrial Anti Perbudakan Modern
Hal ini mereka sebut sebagai bentuk pelanggaran demokrasi sebab KPU belum menyatakan jadwal kampanye Pilpres.
"Penyelengara Pemilihan Umum (Pemilu) yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum menetapkan jadwal kampanye," lanjutnya.
Atas dasar tersebut, KMRPD akan melaksanakan aksi hari ini di Kantor KPU Riau dan kantor BAWASLU Riau.
Beberapa hal yang menjadi poin aksi tersebut antara lain:
1. Menolak Kedatangan Anies Baswedan Buni Lancang Kuning karena disinyalir dan diduga akan menebarkan paham politik identitas yang akan mengancam persatuan kerukunan dan ketentraman masyarakat.
2. Meminta aparat keamanan, KPU dan BAWASLU untuk menghalau gerilya politik dan kedatangan Anies Baswedan ke Riau khususnya Kota Pekanbaru sebab kami menilai hal itu merupakan mencuri start kampanye sedangkan tahapan Pemilu 2014 masih sangat jauh.
3. Meminta penyelenggara dan pengawas Pemilu yakni KPU dan BAWASLU memberikan edukasi politik kepada masyarakat Riau akan bahayanya politik identitas. (cr5)