Racuni Kakak dan Orang Tua Kandung, Ini 7 Fakta Pembunuhan di Magelang
SABANGMERAUKE NEWS, Magelang - Kejadian menggenaskan terjadi di Magelang. Tiga orang tewas akibat di racun. Ketiga korban yang merupakan satu keluarga yakni bapak, ibu dan anak diduga tewas akibat racun.
Terbaru diketahui bahwa, pelaku yang tega menghabisi nyawa satu keluarga itu adalah anak kedua korban. Berikut sederet fakta anak habisi orang tua dan kakak di Mertoyudan Magelang.
1. Korban Ditemukan Meregang Nyawa Kamar Mandi
Plt Kapolresta Magelang, AKBP Mochammad Sajarod Zakun mengatakan ketiganya ditemukan oleh anak kedua korban. Ketiganya ditemukan di kamar mandi.
Meski demikian, para korban ditemukan secara terpisah. Kebetulan, rumah besar tersebut memiliki tiga kamar mandi.
"Posisinya pada saat meninggal semuanya ada di kamar mandi. Karena merasa karena keracunan sehingga mual, muntah langsung seketika itu juga," ungkap Sajarod, Senin (28/11/2022).
2. Korban Tewas Akibat Diracun
Ketiga korban kuat dugaan tewas akibat racun. Kini polisi tengah menyelidiki jenis racunnya.
"Dugaan awal korban meninggal karena keracunan. Keracunan zat kimia apa, nanti, masih kita dalami," kata Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun di lokasi kejadian, Senin (28/11/2022).
Pemeriksaan dilakukan dengan olah TKP dan membawa korban ke rumah sakit untuk diautopsi.
3. Racun Dicampur Minuman Teh
Pelaku diduga menaruh racun di dalam minuman teh yang diminum oleh para korban. Polisi menyebut ketiga korban itu meninggal seketika setelah meminum teh yang diduga sudah dicampur racun.
Plt Kapolresta Magelang, AKBP Mochammad Sajarod Zakun mengungkapkan, ketiga korban itu diduga tewas keracunan pagi tadi setelah minum teh. Mayat sekeluarga di Mertoyudan, Magelang itu pun ditemukan terpisah di dalam kamar mandi.
"Seketika itu juga, pagi tadi. Pagi ini juga, setelah minum teh yang sudah dicampur, yang diduga tadi berupa racun," terang Sajarod.
4. Pelaku Diduga Anak Kedua Korban
Fakta yang cukup mengejutkan terungkap mengenai siapa pelaku yang tidak lain adalah anak kedua di keluarga itu yaitu DD (22).
DD merupakan orang yang mengaku pertama kali menemukan para korban tergeletak di rumahnya.
"Terduga pelaku pembunuhan saat ini berada di Sat Reskrim Polresta Magelang untuk dilakukan penyidikan," ujar Kabid Humas Polda Jawa Tengah (Jateng) Kombes Iqbal Alqudusy dalam keterangannya, Senin (28/11/2022).
5. DD Akui Beri Racun
Kabid Humas Polda Jawa Tengah (Jateng) Kombes Iqbal Alqudusy dalam keterangannya menyebutkan bahwa DD sudah mengakui telah mencampur racun di minuman yang diminum para korban.
"Saksi 1 telah mengakui melakukan pembunuhan dengan cara mencampuri minuman teh hangat dan es kopi dengan racun yang dibeli secara online," kata Iqbal, Senin (28/11/2022).
Seperti diketahui, korban merupakan Abas Azhar (ayah), Heri Riyani (ibu), dan Dea Karunisa (anak pertama). Sedangkan saksi 1 atau terduga pelaku berinisial DD (22) merupakan anak kedua.
Saat ini, DD telah diamankan di Polresta Magelang untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sedangkan korban sudah dievakuasi di RS Merah Putih.
6. Pelaku Beli Racun Via Online
Para korban diduga tewas akibat racun. Racun tersebut dicampurkan oleh pelaku ke dalam minuman.
Saat ini polisi masih menelusuri jenis racun yang digunakan dalam pembunuhan keji itu.
"Nah (jenis racun) ini masih kita dalami karena yang bersangkutan (terduga pelaku) beli secara online," ujar Plt Kapolres Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun di lokasi kejadian, Senin (28/11/2022).
Polisi juga telah menyita beberapa barang bukti untuk pemeriksaan, di antaranya gelas dan sendok yang digunakan untuk membuat minuman tersebut.
7. Warga Gotong-royong Siapkan Pemakaman
Tiga korban yang diduga tewas akibat diracun di Mertoyudan, Magelang hingga malam ini masih berada di rumah sakit. Meski demikian warga sudah menyiapkan liang untuk memakamkan para korban yang terdiri dari suami, istri dan anak itu.
Pantauan detikJateng, liang lahad yang berada di TPI Sasonoloyo tersebut sudah jadi. Dua liang saling berdekatan. Sedangkan satu liang lagi berada di sebelah utara.
"Pengerjaan liang mulai pukul 13.00 sampai 14.00 WIB," kata penggali makam yang biasa dipanggil Mbah Bagong, Senin (28/11/2022).
Penggalian liang lahad itu dikerjakan secara bergotong royong oleh warga. (R-03)