Ini yang Bikin Kita Cepat Tua, Hindari 5 Kebiasaan Buruk Ini
SabangMerauke News - Kita semua pasti akan bertambah tua dan seiring dengan itu ada berbagai macam konsekuensi yang harus kita terima seperti munculnya penyakit, tanda-tanda penuaan, dan sebagainya.
Sayangnya, dengan gaya hidup yang buruk dan tidak sehat, penuaan bisa datang semakin cepat dan dapat mengganggu kita secara fisik maupun mental. Nah, untuk menghindarinya, simak beberapa gaya hidup buruk yang dapat mempercepat penuaan, seperti berikut ini.
1. Terlalu banyak menonton TV
Tidak ada yang salah dengan sesekali menghabiskan malam untuk menonton TV. Namun, jangan biarkan kebiasaan ini dilakukan secara berlebihan.
Sebuah penelitian menarik dari American Heart Association menemukan bahwa terlalu banyak waktu menonton TV bagi orang dengan usia paruh baya dapat menurunkan fungsi kognitif dan hilangnya keterampilan berpikir di kemudian hari.
Penelitian tersebut juga menunjukkan, banyak menonton TV dikaitkan dengan volume materi abu-abu yang lebih rendah di otak.
Materi abu-abu di otak sendiri bertanggung jawab atas sejumlah proses saraf penting seperti pengambilan keputusan.
"Temuan kami menunjukkan bahwa jumlah menonton TV dengan perilaku menetap dapat menyebabkan penurunan kognitif dan penanda pencitraan kesehatan otak," terang ahli saraf di Columbia University Irving Medical Center, Dr Priya Palta.
"Oleh karena itu, mengurangi perilaku menetap seperti menonton TV mungkin menjadi target modifikasi gaya hidup yang penting untuk mendukung kesehatan otak yang optimal," ujar dia.
2. Tidak banyak bergerak
Terlalu sering bersantai dan kurang bergerak juga dapat membuat penuaan datang lebih cepat dari yang seharusnya, baik secara fisik maupun mental.
Banyak penelitian telah membuktikan bahwa olahraga dapat membuat otot dan tulang kita tetap sehat.
Sementara itu, penelitian yang diterbitkan di JAMA dan Archives Journals menemukan bahwa mereka yang tetap aktif di waktu luang sebenarnya secara biologis lebih muda daripada orang lain yang lebih malas pada usia yang sama.
Tentu saja, gaya hidup yang stagnan atau tidak banyak bergerak benar-benar dapat membuat kita menua dengan lebih cepat.
"Gaya hidup yang tidak banyak bergerak meningkatkan kecenderungan penyakit terkait penuaan dan kematian dini," tulis studi tersebut.
"Tidak aktif pun dapat mengurangi harapan hidup tidak hanya dengan predisposisi penyakit terkait penuaan tetapi juga karena dapat memengaruhi proses penuaan itu sendiri," lanjutnya.
Penelitian lebih lanjut yang dipublikasikan di Mayo Clinic Proceedings juga memberi tahu kita bahwa kebiasaan kardio yang teratur dapat menjadi aset utama dalam menjaga kesehatan otak hingga usia tua.
Penulis studi melaporkan bahwa latihan kardio terkait dengan peningkatan tingkat volume materi abu-abu.
"Ini adalah bagian lain dari teka-teki yang menunjukkan aktivitas fisik dan kebugaran fisik adalah pelindung terhadap penurunan kognitif terkait penuaan," ungkap rekan penulis editorial sekaligus ahli anestesi dan fisiologi Mayo Clinic, Dr Michael Joyner.
3. Jadwal tidur berantakan
Pandemi mungkin telah mengganggu jadwal tidur hampir semua orang pada tingkat yang berbeda-beda, padahal tidur adalah upaya terbaik dalam melawan penuaan.
Studi yang dirilis dalam jurnal ilmiah Sleep menemukan bahwa orang dewasa paruh baya yang sering tidur lebih atau kurang dari 6-8 jam dapat mengalami tingkat percepatan penurunan kognitif yang setara dengan 4-7 tahun penuaan.
Itu adalah harga kognitif tinggi yang harus dibayar karena begadang atau terlalu sering tidur.
Proyek penelitian lain yang diterbitkan dalam Clinical and Experimental Dermatology menemukan bahwa kulit orang yang kurang tidur cenderung menua lebih cepat.
"Studi kami adalah yang pertama yang menunjukkan bahwa kurang tidur berkorelasi dengan kesehatan kulit karena dapat mempercepat penuaan kulit," terang Direktur Pusat Studi Kulit di UH Case Medical Center, Dr Elma Baron.
"Wanita yang kurang tidur menunjukkan tanda-tanda penuaan kulit dini dan penurunan kemampuan kulit mereka untuk pulih setelah terpapar sinar matahari," jelas dia.
Menurutnya, hal itu tidak selalu mudah, tetapi jadwal tidur yang lebih teratur dapat membuat kita merasa dan terlihat muda.
4. Menghabiskan banyak waktu di internet
Internet adalah teknologi yang luar biasa, tetapi jika kita terlalu banyak menghabiskan waktu di depan layar hal ini dapat mempercepat penuaan.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kontak yang terlalu lama dengan cahaya biru (blue light) yang dipancarkan oleh komputer, smartphone, dan segala sesuatu di antaranya dapat mempercepat proses penuaan.
Diterbitkan di Aging and Mechanisms of Disease, penelitian ini menyimpulkan bahwa cahaya biru juga dapat merusak sel-sel otak dan mata.
Oleh sebab itu, investasikan waktu kita lebih banyak dalam aktivitas offline seperti membaca atau menulis.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan membaca yang konsisten dapat memberikan keajaiban bagi otak dan tubuh.
Studi dari Radiological Society of America juga melaporkan bahwa menulis dan membaca membantu menjaga integritas struktural otak kita.
"Membaca koran, menulis surat, mengunjungi perpustakaan, menonton drama atau bermain game seperti catur adalah kegiatan sederhana yang berkontribusi pada otak yang lebih sehat," terang rekan penulis studi Konstantinos Arfanakis, PhD.
Studi dari University of Liverpool ini juga sebenarnya menemukan bahwa bergabung dengan klub buku dapat membantu meringankan sakit punggung dan sakit kronis secara umum.
Kemudian, studi lain yang diterbitkan dalam Cell Reports pun mengumpulkan bukti yang menunjukkan bahwa membaca di luar ruangan dapat meningkatkan penglihatan.
5. Manajemen stres yang buruk
Hidup bergerak cepat dan seringkali lebih mudah untuk menyingkirkan stres daripada benar-benar memroses dan menghadapinya.
Namun, hidup dengan stres yang terus-menerus dapat membuat kita menua dengan lebih cepat. Untuk itu, kita harus bisa menghadapinya.
Penelitian baru dari Yale University yang baru saja diterbitkan di Translational Psychiatry menemukan bahwa stres kronis memang menyebabkan jam biologis kita berdetak lebih cepat.
Para peneliti berfokus pada perubahan tubuh "epigenetik" kimia terkait DNA atau penanda penyakit yang terkait dengan bertambahnya usia seperti peningkatan resistensi insulin.
Di antara lebih dari 400 peserta, mereka yang melaporkan tingkat stres yang lebih tinggi secara universal menunjukkan tanda-tanda penuaan yang lebih cepat.
Kendati demikian, yang terpenting adalah bagaimana peserta tertentu mampu menunjukkan lebih banyak ketahanan terhadap dampak stres pada penuaan.
Kelompok yang mendapat skor tinggi dalam hal regulasi emosi dan pengendalian diri menunjukkan bahwa mereka menemukan cara untuk mengatasi stresor dengan cara yang sehat untuk penuaan yang sehat pula.
"Hasil ini mendukung gagasan populer bahwa stres membuat kita menua lebih cepat," catat rekan penulis studi Zachary Harvanek.
"Tetapi konsekuensi buruk dari stres dapat diminimalkan melalui penguatan, pengaturan emosi, serta pengendalian diri," imbuhnya.
Jika kita sedang mencari cara baru untuk menghilangkan stres, pertimbangkan untuk mencoba yoga atau meditasi dan berbagai kegiatan yang menyenangkan. (*)