Sungai Kampar Sedang Sakit, Mapala Humendala Unri Gelar Ekspedisi dan Kampanye Penyelamatan
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Humendala Fakultas Ekonomi Universitas Riau menggelar ekspedisi Susur sungai Kampar dari 28 November hingga 5 Desember mendatang.
Ekspedisi ini akan menyusuri sungai terpanjang kedua di Riau. Dimulai dari Desa Buluh Cina di Kabupaten Kampar dan berakhir di Teluk Meranti, kabupaten Pelalawan.
Ekspedisi susur Sungai Kampar merupakan bentuk penjelajahan dan upaya penyelamatan Daerah Aliran Sungai (DAS) Kampar yang mengalir di dua kabupaten tersebut.
Ketua Mapala Humendala, Sulaiman mengatakan, susur sungai ini merupakan ekspedisi yang kedua mereka lakukan. Ekspedisi pertama mereka lakukan pada tahun 2019 lalu.
Sulaiman menyebut, visi besar yang melatar belakangi kegiatan ini adalah pencemaran sungai yang mengakibatkan penurunan kualitas air sungai itu sendiri.
“Sungai ini telah sakit. Kini kita besuk,” kata Sulaiman, Kamis (29/11/2022).
Mahasiswa Jurusan Akuntansi yang akrab disapa Sule ini menjelaskan, salah satu yang dilakukan dalam susur sungai ini adalah mengukur kualitas air Sungai Kampar.
Selain sungai, tim ekspedisi juga melakukan pendekatan sosial kepada masyarakat sekitar Sungai Kampar dan melakukan pendataan terkait perekonomian, budaya, hingga sosial dan kesehatan masyarakatnya.
Kepala Desa Buluh Cina, Azrianto menceritakan perbandingan air Sungai Kampar masa kini dan dulu. Katanya sewaktu ia masih belia, sekitar tahun 80-an, Sungai Kampar memiliki kualitas air yang bagus. Bahkan bisa diminum dan sebagai kebutuhan rumah tangga lainnya.
“Sungai Kampar ini sumber kehidupan untuk mereka yang tinggal di pinggirannya,” kata dia.
Bentuk kegiatan ekspedisi dimulai dengan pengarungan sungai, dan observasi pendataan kondisi lingkungan. Lalu sosialisasi dan kampanye aksi peduli lingkungan. Terakhir ada penanaman pohon juga brand audit sampah. (cr5)