Ikan Mati Diduga Dampak Aktivitas PT Kamparindo Agro Industri, DLH Kuansing Periksa Kualitas Air Sungai Batang Peranap
SABANGMERAUKE NEWS, Kuantan Singingi - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kuansing mengambil sampel air Sungai Batang Peranap untuk dilakukan pengujian laboratorium terkait laporan kematian ikan yang disampaikan oleh masyarakat diduga dampak aktivitas PT Kamparindo Agro Industri (KAI).
Sebelumnya, tim DLH Kuansing telah melakukan survei ke Sungai Batang Peranap, Desa Sitiang, Kecamatan Pucuk Rantau lantaran adanya aktivitas PT Kamparindo Agro Industri (KAI) yang diduga menyebabkan matinya ikan di aliran sungai. DLH menerima keluhan tersebut dari masyarakat setempat pada Sabtu (26/11/2022) lalu.
Pihak DLH Kuansing didampingi petugas kepolisian bersama pihak perusahaan telah melakukan pengecekan lokasi. Adapun pemeriksaan dilakukan terhadap 14 kolam pembuangan limbah PT KAI.
"Sampelnya sudah dikirim ke Pekanbaru pada Minggu (27/11/2022) pagi untuk uji laboratorium di Laboratorium Dinas PUPR Provinsi Riau. Sekarang pihak DLH Kuansing masih menunggu hasil sample uji laboratorium," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kuansing Ermi Johar kemarin.
Menurut Ermi, saat tim mengecek lokasi mendapati kolam pembuangan limbah akhir (outlet IPAL) PT KAI belum terisi. Kolam pembuangan limbah baru terisi hingga kolam ke 13.
"Jadi, sampai saat ini belum diketahui apa penyebab dari adanya kematian ikan di Sungai Batang Peranap, Kecamatan Pucuk Rantau," kata Ermi Johar.
Ermi menjelaskan, jika dilihat dari jarak pembuangan akhir limbah PT KAI ke lokasi tempat adanya ikan mati di aliran Sungai Batang Peranap berjarak sekitar 8 kilometer. Lokasinya di bawah jembatan gantung Desa Sitiang, Kecamatan Pucuk Rantau.
Belum diperoleh keterangan resmi versi perusahaan soal dugaan penyebab kematian ikan di sungai tersebut. (*)