Riau Rangking 4 Konsumsi Rokok Terbesar di Indonesia, Sumbangan Cukai Tembakau Cuma Rp 4 Juta ke APBD
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - Provinsi Riau menempati rangking keempat terbesar di Indonesia sebagai pengonsumsi rokok. Berdasarkan data Badan Pusat Statistika (BPS), sebanyak 32,8 persen penduduk Riau di atas usia 15 tahun telah menjadi pecandu rokok tembakau.
Namun, tingginya konsumsi rokok warga Riau tersebut tidak memberikan dampak pada penerimaan Dana Bagi Hasil (DBH) Pajak bersumber dari Cukai Hasil Tembakau (CHT). Provinsi Riau hanya menerima CHT sebesar Rp 41 juta. Jumlah penerimaan itu sangat minor dibandingkan dengan DBH lain yang minimal diperoleh miliaran rupiah.
Gubernur Riau, Syamsuar membenarkan minimnya pengaruh DBH Pajak CHT terhadap pendapatan daerah Riau. Kondisi ini jelas tidak menguntungkan Riau secara finansial, ditambah lagi isu kenaikan harga rokok membayangi menjelang akhir tahun dan memasuki tahun 2023 dimana cukai rokok akan naik rata-rata sepuluh persen.
"Kalau itu (DBH Pajak Tembakau) tidak terlalu besar lah, tidak berdampak," kata Syamsuar, Senin (28/11/2022).
Syamsuar juga menyarankan agar masyarakat Riau mengurangi konsumsi rokok terutama jenis kretek. Apalagi, dampak rokok terhadap kesehatan sangat merusak.
"Sekarang ini yang naik terutama rokok kretek. Oleh karena itu, kita harapkan kepada teman-teman yang merokok, terutama rokok kretek saya harap kurangi lah," kata Syamsuar.
Syamsuar menyebut supply and demand rokok akan sangat berpengaruh. Jika jumlah perokok perokok tetap, sementara produksi rokok menurun maka harga akan melambung akibat minimnya jumlah rokok di retail.
"Kalau banyak permintaan, tentu harganya naik," ungkap Syamsuar.
Daerah yang paling diuntungkan dengan tingginya konsumsi rokok adalah Provinsi Jawa Timur yang merupakan salah satu sentra produksi tembakau di Indonesia. Tercatat 140 ribu ton tembakau diproduksi di Jawa Timur sepanjang 2021.
Angka DBH CHT untuk Provinsi Jawa Timur pun sangat luar biasa mencapai Rp 3,07 triliun, jauh lebih besar daripada gabungan seluruh sektor DBH Riau senilai 2,7 triliun. (cr5)