Acara Relawan Jokowi Disebut Habiskan Rp 100 Miliar Bikin Netizen Marah, Rocky Gerung: Cemas Lihat Anies Baswedan!
SANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu menyebut acara relawan Jokowi di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) ditaksir menghabiskan dana mencapai Rp 100 miliar. Pelaksanaan kegiatan bertajuk Nusantara Bersatu yang dihadiri Presiden Jokowi itu membuat netizen marah dan kecewa.
Para netizen menghubungkan kegiatan yang identik kampanye dan politik itu dengan bencana alam di Cianjur. Dana sebesar itu seharusnya lebih layak disumbang ke korban bencana.
"Dengan terbukanya bhw Ketua Pengarah acara relawan di GBK yg diperkirakan habiskan dana sktr Rp100 miliar adlh Ketum Kadin, yg saat itu Presiden nyatakan bhw ciri Presiden akan datang adlh rambut putih maka sdh bisa diduga dari mana dana 'kampanye' rambut putih selama ini," tulis Said Didu dalam akun Twitternya, Minggu (27/11/2022).
Cuitan itu pun dikomentari warganet. Sebagian ikut mengkritisi kegiatan yang dinilai menghamburkan banyak uang. Ada pula yang curhat bahwa warganya datang mengira kegiatan pengajian yang ternyata berisi kampanye dan konser musik.
"100 milyar sangat berarti untuk ribuan korban gempa….mikir mikir in rakyat dong..!!!!," cuit salah satu netizen.
"Gag pernah ada dalam pikirannya ttg rakyat… paling penting itu "BERKUASA" Kekuasaan diatas segala… Dan betapa mudahnya berkuasa… Karena hanya ditunjuk mewakili dan cukup setting panggung nampak sedemikian rupa… baik, suka blusukan & sedikit bumbu "cheat" ada mobnas nantiya," kritik lainnya.
"Seandainya duit 100m. Dipake untuk membantu korban gempa,sungguh sangat berharga sekali. Bisa menaikan citra positif trhdp Presiden. Tapi ini sebaliknya membuat citra buruk dimata rakyat. Bgmn tdk,uang sbyk itu hanya untuk pesta. Ditgh bencana yg minimpa rakyatnya.Sgt miris," ujar lainnya.
"Maaf menambahkan , acaranya pengajian yg awale hari minggu d geser menjadi sabtu, desa saya berngkt 3 bis, sampe jakarta jdi relawan," curhat lainnya, mengaku kecele.
Cemas Lihat Anies Baswedan
Pengamat Politik kenamaan Rocky Gerung menilai acara besar-besaran di Gelora Bung Karno (GBK) tersebut muncul karena ada faktor lain sehingga Jokowi harus turun tangan.
Menurut Rocky, pertemuan yang dihadiri Jokowi tersebut adalah respons atas makin kuatnya suara perlawanan dari kubu oposisi yang dibawa oleh sosok Anies Baswedan.
“Tetapi begitu Anies beredar ke seluruh Indonesia, cemas lagi istana. Jadi ini reaksi terhadap blusukan Anies yang diterima gegap gempita,” jelas Rocky.
Menurut Rocky, istana mulai sadar betapa “berbahayanya” Anies bagi kelangsungan kekuasaan mereka, padahal Anies baru memulai kunjungannya setelah menuntaskan tugas menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Faktor relawan Anies yang bahkan datang dari kader-kader partai penguasa juga dinilai Rocky sebagai modal berharga Anies dalam kontestasi Pilpres 2024.
“Bagi istana dia bisa hitung yang disebut efek berantai ini, kalau sudah separuh Indonesia itu diasuh relawan Anies ya sudah pemilu selesai sebetulnya, ini euforia susah dipahami,” ujar Rocky.
Rocky bahkan berujar dengan kekuatan relawan Anies yang terus tumbuh, calon-calon yang Jokowi punya untuk memastikan kekuasaannya masih terus berlanjut akan mengalami kesulitan sendiri menghadapi eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.
“Orang menganggap ya mau siapa kek Calon Jokowi yang pokoknya Anies tak ada lawannya dan itu yang kan ditularkan oleh yang disebut Voluntarisme atau kesukarelaan politik ini. Sementara di sisi Jokowi kesukaraelaan itu membutuhkan dana, uang, panitia, dan poster kan itu tertinggal, Anies tanpa poster kemana-mana orang sudah ikut,” jelasnya. (*)