8 Kode Keras Seseorang Berbohong ke Anda, Nomor 6 Gampang Diketahui
SABANGMERAUKE NEWS - Semua orang paling tak disukai dibohongi, apalagi dilakukan oleh orang yang sudah dianggap dekat dan bisa dipercaya. Namun, kedekatan saja tidak cukup untuk memastikan seseorang bicara dan bersikap jujur kepada kita.
Ada banyak faktor orang memilih berbohong. Ada yang tujuannya sekadar untuk menyenangkan hati kita. Namun adapula yang secara sengaja ingin menjatuhkan dan menipu kita.
Tindakan berbohong ini kerap memutus tali silaturahmi dan perpecahan. Apalagi, jika berbohong dilakukan untuk mengadu domba dan memprovokasi orang lain. Dampaknya sangat luas sekali.
Beberapa gejala berbohong yang lazim dipahami seperti perilaku yang gelisah dan kecenderungan memalingkan muka juga bukan patokan yang baik.
Sebaliknya, ada pola ciri-ciri tertentu yang bisa kita kenali dengan mudah seperti pola bicara tertentu, seperti mengulangi pertanyaan atau memberikan jawaban yang lebih singkat, yang menandakan seseorang sedang berbohong.
Berikut ciri-ciri seseorang melakukan pembohongan:
1. Enggan Berikan Detail Spesifik
"Pembohong mungkin kurang cenderung memasukkan apa yang kami sebut 'detail yang dapat diverifikasi'," kata Mann.
Detail yang dapat diverifikasi adalah detail yang secara definitif dapat membuktikan cerita mereka benar atau salah, termasuk:
- Waktu kejadian yang tepat
- Nama-nama lokasi tertentu
- Nama orang yang mereka temui
- Rute tepat mereka ke suatu tempat
- Kata-kata spesifik yang mereka gunakan dalam percakapan
Mereka mungkin saja lupa, yang merupakan hal normal jika berkaitan dengan hal yang sudah lama, namu jika sengaja berkata tidak jelas atau mengalihkan pertanyaan maka ini adalah tanda kebohongan.
2. Tidak Terlalu Gelisah
Berbeda dari anggapan awam, seseorang tidak selalu gelisah ketika menyampaikan kebohongannya.
Ada dua alasannya, yakni:
- Orang biasanya tidak menyadari seberapa banyak mereka bergerak, tetapi ketika sedang berbohong, kita lebih waspada sehingga berusaha keras untuk mengendalikan diri.
- Berbohong mungkin mengharuskan kita untuk berpikir lebih keras daripada mengatakan kebenaran, karena perlu mengingat kebohongan, menghindari mengatakan yang sebenarnya, dan menemukan detail sesuai kebutuhan.
"Konsentrasi yang intens ini dapat membuat tubuh Anda lebih tenang karena semua energi mengalir ke otak," kata Mann.
3. Kontak Mata
"Pembohong lebih cenderung mencoba untuk menahan pandangannya" kata Mann.
Orang yang berkata jujur malah akan sering memalingkan muka saat memikirkan jawaban atas sebuah pertanyaan, kemungkinan sebagai cara untuk membantu mereka berkonsentrasi.
"Orang yang mengatakan yang sebenarnya tidak bekerja keras untuk terlihat baik," kata Kevin Colwell, seorang profesor psikologi di SCSU yang mempelajari teknik poligraf dan forensik.
Sebaliknya, pembohong tidak melakukannya karena takut dicurigai tidak berkata jujur.
Mereka juga mengawasi ekspresi kita untuk memahami bagaimana reaksi dan kepercayaan yang muncul atas kata-katanya.
4. Ulang Pertanyaan Sebelum Menjawab
Kebiasaan ini karena pembohong perlu memikirkan ulang jawabnnya atau perlu menambahkan detail dalam cerita karangannya.
Mengulangi pertanyaan sebelum menjawab dapat memberi mereka waktu untuk mempertimbangkan apa yang ditanyakan dan menghasilkan cerita yang dapat dipercaya.
5. Perilaku Spesifik
Pembohong mungkin tidak selalu gelisah tetapi ada beberapa perilaku spesifik yang mungkin bisa kita kenali, misalnya:
- Memperhatikan penampilannya seperti merapikan rambut
- Menunjuk ke arah diri mereka sendiri saat berbicara
- Menekan bibir mereka bersama-sama ketika ditanya pertanyaan sensitif
Namun, ini tidak selalu terjadi karena sejumlah ahli berpendapat bahwa tanda-tanda kebohongan nonverbal tidak dapat diandalkan.
6. Jawaban Pendek
Pembohong akan memberikan jawaban yang singkat dan sederhana ketika ditanya.
Dalam sebuah penelitian kecil tahun 2012, peserta dilatih untuk mengenali kebohongan menggunakan metode kriteria penilaian indikatif penipuan (ACID), yang menunjukkan bahwa jawaban yang jujur cenderung lebih panjang dan lebih jelas daripada kebohongan.
Namun jawaban panjang lebar tidak selalu menjadi acuan terbaik untuk menentukan kejujuran seseorang.
Panjang jawaban tidak memberi tahu kita banyak kecuali kita tahu orangnya dan seberapa bertele-telenya biasanya," kata Samantha Mann, seorang peneliti di University of Portsmouth.
Namun mengajak mereka bicara lebih banyak bisa membantu kita menentukan apakah orang tersebut berbohong.
7. Bicara Perlahan Lalu Menjadi Cepat
Seorang pembohong akan mulai bicara secara perlahan untuk memberikan dirinya waktu membangun narasi maupun detail yang dibutuhkan.
Waktu tambahan ini juga dipakai untuk melihat reaksi kita terhadap pembicaraan mereka sehingga bisa menyesuaikan kembali kata-katanya.
Ketika semuanya sudah jelas, mereka akan mempercepat cara bicaranya agar kita tidak curiga.
Transisi dari lambat ke cepat ini dapat terjadi hanya dalam satu kalimat.
8. Mengulangi Cerita yang Sama
"Orang jujur memiliki efek peningkatan memori dari upaya mengingat tambahan," kata Colwell.
Hal ini membuat mereka cenderung menambahkan detail baru dibandingkan pertama kali mengatakan hal tersebut.
"Pembohong tidak ingin bertentangan dengan diri mereka sendiri, atau melakukan apa pun yang membuat pernyataan mereka dipertanyakan," jelasnya.
Pembohong berusaha menceritakan kisah yang sama, dalam urutan yang sama, setiap saat," tambahnya.
Metode ACID dari penelitian yang disebutkan sebelumnya menyatakan bahwa jawaban yang menipu cenderung lebih kaku, diungkapkan dengan hati-hati, dan cenderung tidak berubah dengan menceritakan kembali. (*)