Derita Kaum Cik Gu di Hari Guru Nasional, Honor di Bawah Upah Minimum Kena Potong Pula
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - Tepat hari ini, 25 November 2022, Indonesia merayakan hari guru yang dirayakan dengan gegap gempita dalam berbagai kegiatan. Upacara yang diawaki guru sebagai petugas upacara, masak-memasak, dan hadiah yang diberikan murid kepada guru menandai rasa terimakasih pada pahlawan tanpa tanda jasa tersebut.
Namun, perayaan itu hanya berlangsung satu hari. Selepas hari itu, tidak sedikit guru yang terseok-seok hidupnya di jalan perjuangan untuk mencerdaskan anak bangsa. Honor yang tidak layak sering menjadi permasalahan bagi pendidik bangsa.
Salah seorang guru honorer yang enggan disebutkan namanya di Kota Pekanbaru, ia mengaku mendapat honor Rp 2,2 juta setiap bulan. Angka yang berada di bawah standar hidup layak di Kota Pekanbaru yang senilai Rp 3,04 juta. Bahkan dalam dua bulan terakhir, ia terkena potongan hingga Rp 700 ribu.
"Dulu gaji kami Rp 2,2 juta, terus kena potong jadi Rp 1,5 juta. Baru dua bulan ini," katanya kepada SabangMerauke News.
Guru honorer tersebut mengaku tidak mengetahui persis alasan pemotongan tersebut. Namun, ia tak punya pilihan atas kebijakan lantaran ia telah menandatangani Surat Keterangan sebagai tenaga harian Lepas di Pemerintah Kota pekanbaru.
"Gimana lagi, karena kami SK Pemko. Kami kan THL kota lah namanya ini," jelasnya lirih.
Kebenaran pemotongan ini belum dikonfirmasi Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru. Hingga berita ini dinaikkan, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal tidak bisa dihubungi dan tidak membalas pesan WhatsApp.
Jumlah Rp 1,5 juta ini tentu saja tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Terlebih lagi ia mengaku tidak mendapat bantuan keuangan. Ia hanya sempat mengecap Bantuan Subsidi Upah (BSU) senilai Rp 600 ribu sekali saja. (cr5)