Kemampuan Bahasa Inggris di Riau Masih Rendah, Pemprov Bangun Kerjasama dengan Cambridge University
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - Kota Pekanbaru ternyata tergolong sangat rendah dalam hal kecakapan berbahasa Inggris. Dalam Survey yang dilakukan Lembaga Bahasa English First, English Profiency Index (EPI) atau indeks kemampuan berbahasa, Pekanbaru mencatatkan skor 446 yang berada dalam kategori very low.
Pada survey yang dilakukan tahun 2022 ini, Pekanbaru memang mencatat skor lebih baik ketimbang regional Sumatera yang rata-rata meraih skor 437. Namun demikian, masih berada di bawah rata-rata nasional yang mendapat skor 467.
Rendahnya skor di Pekanbaru ini mengindikasikan kondisi mirip atau mungkin lebih buruk terjadi di kota-kota lain di Riau.
Atas hal tersebut, upaya peningkatan kemampuan berbahasa Inggris akan dilakukan kerjasama antara Pemerintah Provinsi Riau dengan Cambridge University.
Hal ini seperti disampaikan Wakil Ketua Komisi V DPRD Riau, Karmila Sari. Ia mengatakan, kesepakatan antara Cambridge University dan Pemprov bertepatan di hari Hak Asasi Manusia (HAM) mendatang.
"MoU itu rencananya akan digelar pada 12 Desember 2022 mendatang. Bertepatan dengan peringatan hari Hak Asasi Manusia (HAM). Sebab, kemampuan bahasa Inggris dianggap sebagai bagian dari hak manusia di Riau," kata Karmila, Jumat (25/11/2022).
Kemampuan berbahasa Inggris menurut Karmila amat krusial bagi masyarakat Riau. Secara geografis, Riau berada di segitiga emas ASEAN berdampingan dengan Singapura dan Malaysia, seharusnya dapat memanfaatkan hal tersebut untuk mendulang keuntungan kerjasama internasional.
"Kita di Riau ini diuntungkan secara geografis karena berada dekat dengan Selat Malaka, tapi karena kemampuan Bahasa Inggris rendah, banyak peluang yang terlewatkan. Kualitas produk asli Riau juga layak bersaing di internasional. Ini yang akan kita benahi dengan skil berbahasa inggris," jelas Karmila.
Diketahui, Singapura dan Malaysia adalah negara dengan kecakapan bahasa Inggris yang sangat baik. Singapura negara dengan kemampuan Bahasa Inggris terbaik kedua di dunia dengan skor EPI 642, sementara Malaysia nomor 24 dengan EPI Score 574.
Terkait MoU tersebut, Karmila menjelaskan, akan fokus pada upaya peningkatan budaya berbahasa Inggris, terutama di lingkungan pendidikan dimulai dari peningkatan kecakapan guru.
Secara teknis, Karmila menjelaskan, akan dilakukan seleksi kepada semua guru Bahasa Inggris yang ada di Riau, baik PNS maupun non-PNS. Sehingga, terlihat di level mana kemampuan Bahasa Inggris guru di Riau. Kemudian, akan terseleksi sekitar 1.234 guru yang bakal dilatih menggunakan kurikulum Cambridge University.
"Nanti guru yang sudah dilatih ini bisa jadi trainer, tidak hanya men-training siswa saja, tapi juga ke guru-guru lain. Istilahnya kaderisasi lah. Kita sudah anggarkan program itu di tahun 2024 mendatang," ujar Karmila.
Karmila tak memungkiri, program ini akan menjadi perhatian Komisi V. Setiap tahapannya akan dilakukan evaluasi. Evaluasi ini akan menentukan program pelatihan guru berbahasa Inggris di tahun selanjutnya.
"Guru-guru ini nanti harus bisa membentuk klub bahasa inggris di sekolahnya, karena membudayakan Bahasa Inggris itu harus banyak praktek. Kondisi sekarang, kita lihat guru Bahasa Inggris masih pakai Bahasa Indonesia dalam pengantar kelas. Bagaimana kemampuan Bahasa Inggris siswa setelah mendapat pelatihan dari guru ini akan menjadi bahan evaluasi kita," jelas Karmila. (cr5)