PT Waskita Karya Menderita Utang Rp 82 Triliun, Dirut Sebut Jalan Tol Mesti Dijual Semua Agar Perusahaan Sehat
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Kondisi keuangan BUMN PT Waskita Karya sungguh berdarah-darah. Perusahaan disebut memiliki utang membengkak hingga lebih dari Rp 82 triliun.
Solusi finansial hanya bisa disehatkan jika semua aset jalan tol yang dibangun oleh PT Waskita Karya dilakukan divestasi (penjualan). Namun, faktanya proyek-proyek jalan tol yang digarap masih dalam proses konstruksi. Sebaliknya jalan tol yang sudah selesai, justru tingkat lalu lintas hariannya sangat kecil.
Direktur Utama Waskita Karya (Persero) Tbk Destiawan Soewardjono kepada anggota Komisi VII DPR RI blak-blakan mengungkapkan hal tersebut. Menurutnya, untuk menyehatkan keuangan, perusahaan harus menjual seluruh kepemilikan tol. Soalnya utang perseroan sudah menggunung.
Hal tersebut disampaikan Destiawan saat menjawab pertanyaan yang diajukan anggota Komisi VII Nusron Wahid dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (21/11/2022) lalu.
"Jadi supaya bisa menyehatkan kondisi keuangan Waskita berapa kilometer yang harus didivestasi?" tanya Nusron.
Pertanyaan itu pun dijawab Dirut PT Waskita Karya Destiawan.
"Ya semuanya, tapi sebagai gambaran Krian Legundi Bunder ini BPJT-nya kurang lebih 40 ribu LHR (lalu lintas harian) tapi realisasi beroperasi saat ini baru 5.000 ini berat buat kami," jawab Destiawan.
Dalam paparannya, ada 12 ruas tol yang dimiliki oleh oleh Waskita sepanjang 843 kilometer. Sepanjang 195 kilometer atau 23% di antaranya sudah beroperasi penuh dan sebagian. Sisanya 648 kilometer atau 77% dalam masa konstruksi.
Beberapa ruas tol yang dimiliki Waskita antara lain:
1. Kuala Tanjung - Tebing Tinggi - Parapat (143,25 km)
2. Kayu Agung - Palembang - Betung (111,69 km)
3. Depok - Antasari (27,95km)
4. Cimanggis - Cibitung (26,18 km)
5. Bekasi - Cawang - Kampung Melayu (16,78 km)
6. Ciawi - Sukabumi (54 km)
7. Cisumdawu (60,10 km)
8. Kanci - Pejagan (35 km)
9. Pejagan - Pemalang (57,5 km)
10. Pasuruan - Probolinggo (47,75 km)
11. Krian Legundi - Bunder - Manyar (38,29 km)
12. Pemalang - Batang (39,2 km).
Utang Sangat Besar
Nilai utang Waskita cukup tinggi mencapai Rp 82,4 triliun. Perseroan menargetkan penurunan utang mencapai Rp 23 triliun pada 2025.
Destiawan juga menjelaskan ada tiga ruas tol yang akan didivestasi. MUlai dari Tol Pemalang-Batang, Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, dan tol Pasuruan-Probolinggo.
"Awal tahun depan 1 ruas lagi kami lepas untuk PBTR (Pemalang Batang Tol Road) dalam proses kajian dalam calon investor baru," kata Destiawan. (*)