Abrasi Pesisir Riau Capai 60 Meter per Tahun, DPRD: Ancaman Nyata Kedaulatan Negara!
SABANGMERAUKE NEWS, Bengkalis - Masyarakat desa di sekitar pantai berbatasan langsung dengan Selat Melaka mengeluhkan abrasi yang sangat parah. Hal ini disampaikan kepada Wakil Ketua DPRD Riau Hardianto saat reses di Bengkalis beberapa waktu lalu.
Hardianto mengatakan, abrasi ini perlu menjadi perhatian serius lantaran daratan pulau terluar Bengkalis ini menjadi penanda 200 mil laut Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) yang menandai otoritas negara atas hak kekayaan alam hasil laut.
Tak ayal, kehilangan daratan pantai berarti kehilangan kedaulatan negara atas alamnya.
"Setahun itu bisa mencapai 50-60 meter daratan tergerus ke laut. Ini masalah kedaulatan. Jika daratan terus turun, ZEE kita berkurang, laut internasional kita berkurang. Negara harus hadir," kata Hardianto, Selasa (22/11/2022).
Anggota Dewan Dapil Bengkalis ini menuturkan, dalam kunjungan resesnya ke Pulau Bengkalis, terdapat beberapa desa yang berada disekitar pantai yang berbatasan langsung dengan Selat Melaka mengeluhkan abrasi yang sangat parah.
Ia mengatakan, dampak sosial menjadi salah satu efek paling buruk dari abrasi tersebut. Masyarakat di sekitar pantai tersebut mulai terganggu kualitas hidupnya.
"Ini dampaknya luas, tidak hanya tanah dan rumah, ekonomi masyarakat terganggu. Petani dibeberapa desa kebunnya tidak bisa dikelola karena abrasi dan lahannya terendam air laut," ungkap Hardianto.
Terkait penanganannya, Hardianto mengaku cukup pusing karena ia melihat sendiri kehancuran tersebut, namun tidak berdaya lantaran kapasitas keuangan provinsi yang terbatas.
"Ini memusingkan kita semua. Kondisi realnya kita tahu, tapi dari segi anggaran kita tidak mampu. Dana yang dibutuhkan untuk membangun tanggul, pemecah gelombang ini tidak sedikit. Sementara kita ketahui, APBD kita terbatas. Sektor lain juga perlu kita tangani," keluh Hardianto.
Hardianto menyebut, permasalahan abrasi ini juga merupakan masalah pemerintah pusat. Seingatnya, pemerintah pusat berkomitmen mengatasi abrasi sepanjang pesisir Riau lebih kurang 176 kilometer di pulau rupat, bengkalis, dan rangsang.
Ia mengingatkan, hal ini seharusnya menjadi perhatian lebih. Ia mengaku kecewa atas komitmen pemerintah padahal kedaulatan negara terancam digerus ombak, disaksikan rakyatnya yang kehilangan kehidupan hari demi hari.
"Kita kecewa bahwa yang ditangani hanya 800 meter hingga satu kilo. ini tidak menjawab tuntutan kebutuhan penanganan abrasi. Ini kan daerah yang berbatasan langsung dengan wilayah luar, kita menuntut konsistensinya pemerintah pusat menangani abrasi," pungkas Hardianto. (cr5)