Mengenal Sesar Cimandiri, Diduga Jadi Pemicu Gempa di Cianjur
SABANGMERAUKE NEWS - Gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo mengguncang Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). Pemicunya disebutkan adalah Sesar Cimandiri.
Gempa bermagnitudo (M) 5,6 itu terasa hingga ke wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, seperti Bogor, Sukabumi, Bandung, hingga Depok. Titik gempa Cianjur berada di 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan gempa tersebut diduga akibat dari pergerakan Sesar Cimandiri.
"Diduga ini merupakan pergerakan dari Sesar Cimandiri, jadi bergerak kembali," katanya.
Lalu apa itu sesar cimandiri yang diduga menjadi penyebab gempa di Cianjur?
Sesar Cimandiri adalah sesar besar yang memanjang dari Teluk Pelabuhan Ratu sampai sekitar Padalarang. Apabila ada pengaktifan gaya geologi di sekitar Teluk Pelabuhan Ratu atau Jawa Barat Selatan, maka sesar ini kerap menjadi media penerus gaya guncangan gempa, seperti yang dijelaskan oleh Atmonadi dalam bukunya yang bertajuk Atlantis.
Sesar sendiri merupakan suatu rekahan pada batuan di mana bagian yang dipisahkan oleh rekahan akan bergerak kepada satu sama lain. Umumnya, sesar dapat terbentuk akibat adanya gaya pada batuan sehingga batuan tidak mampu lagi menahannya.
Sesar Cimandiri disebut sebagai sesar tua yang terbentuk selama berlangsungnya orogenesa tahap dua, tepatnya pada waktu Akhir Eosen Tengah.
Sesar ini terus aktif hingga menyebabkan terbentuknya tinggian purba antara Lembah Ciletuh dan Lembah Cimandiri, demikian menurut jurnal Tektonik Sesar Cimandiri, Provinsi Jawa Barat yang ditulis Iyan Haryanto, Johanes Hutabarat, Adjat Sudradjat, Nisa Nurul Ilmi dan Edy Sunardi dari Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
Menurut prosiding geoteknologi LIPI berjudul Deformasi Kerak Bumi Segmen-Segmen Sesar Cimandiri yang ditulis Eddy Zulkarnaini Gaffar, Sesar Cimandiri terbagi atas beberapa segmen mulai dari Pelabuhan Ratu sampai Padalarang. Segmen-segmen sesar Cimandiri tersebut adalah segmen sesar:
1. Pelabuhan Ratu-Citarik
2. Citarik-Cadasmalang
3. Ciceureum-Cirampo
4. Cirampo-Pangleseran
5. Pangleseran-Cibeber
6. Beberapa segmen Cibeber sampai Padalarang
7. Padalarang-Tangkuban Perahu
Segmen itu dapat diamati sebagai lembah sungai yang berarah hampir timur-barat dan membelok ke arah timur laut mulai dari Cibeber ke arah timur.
Sesar Cimandiri merupakan sesar aktif di Jawa Barat dengan arah orientasi timur laut barat daya. Setidaknya, ada beberapa gempa bumi besar yang telah terjadi akibat sesar ini, yaitu:
- Gempa Pelabuhan Ratu (1900)
- Gempa Padalarang (1910)
- Gempa Conggeang (1948)
- Gempa Tanjungsari (1972)
- Gempa Cibadak (1973)
- Gempa Gandasoli (1982)
- Gempa Sukabumi (2001)
Dijelaskan dalam Repository Universitas Gadjah Mada (UGM), karakteristik Sesar Cimandiri masih menjadi perdebatan ahli kebumian hingga kini. Cara mengidentifikasi karakteristik seperti letak, jenis serta arah orientasi dari Sesar Cimandiri adalah dengan metode geofisika seperti metode analisis Second Horizontal Derivative (SHD) data gravitasi, analisis seismisitas dan mekanisme fokus gempa bumi wilayah tersebut. (*)