Gojek-Tokopedia Panen Cuan Saat Pandemi Tapi Kini Lakukan PHK Massal, Pakar Bisnis Curiga
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang dilakukan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk menimbulkan kecurigaan. Alasan terjadinya resesi global sebagaimana alasan manajemen usaha decacorn tersebut diragukan.
Akademisi dan Pakar Bisnis Profesor Rhenald Kasali meragukan alasan yang dibuat perusahaan startup tersebut. Sebab seharusnya selama masa pandemi COVID-19 mereka diuntungkan.
"Benarkah itu terjadi pada mereka karena situasi ekonomi global? Saya kok ragu-ragu ya. Kalau saya lihat memang selama pandemi banyak sekali mereka diuntungkan. Semua orang menggunakan jasa mereka. Tetapi apa itu sustain?" tuturnya dalam konten video di akun Youtubenya dikutip, Minggu (20/11/2022).
Pada kenyataanya memang selama masa pandemi, ketika semua orang tidak bisa keluar rumah, layanan antar makanan dan barang yang diberikan GoTo sangat dibutuhkan.
Sementara Ruangguru sempat menjadi platform digital dalam program Kartu Prakerja. Meskipun akhirnya perusahaan mundur setelah muncul polemik.
Rhenald menduga PHK yang terjadi di startup bahkan yang sudah raksasa seperti GoTo bukan karena situasi ekonomi global tapi karena bakar duit yang terlalu berlebihan.
"Yang pertama mungkin bakar duitnya secara berlebihan. kalau bakar duit secara berlebihan ini yang terjadi, kompetisi di antara mereka," ucapnya.
Diwartakan sebelumnya, PT GoTo mengumumkan PHK massal terhadap 1.300 karyawan perusahaan pada Jumat lalu. Keputusan tersebut diklaim sebagai upaya untuk menyehatkan perusahaan.
Sementara untuk Ruangguru, Rhenald menilai jasa yang ditawarkannya kurang berkelanjutan dari kacamata bisnis. Sebab semakin banyak pesaing yang menawarkan value yang jauh lebih tinggi.
"Yang kedua Ruangguru produknya menurut saya memang ya ini agak kurang sustain. Bayangkan siapa yang mau kursus dan kemudian berkelanjutan memanfaatkan Kartu Prakerja pada masa itu. Kemudian sekarang kita lihat kursus-kursus gratisan ada di mana-mana. Jadi ini adalah masalah model bisnis masalah kecocokan," terangnya.
Ingat resesi itu tidak selalu berdampak pada semua bangsa di seluruh dunia. Jangan mencari kambing hitam, barang kali kita sendiri yang miss management," tambahnya.
Sementara itu Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi menjelaskan, memang efisiensi merupakan salah satu pilihan startup jika menghadapi kebuntuan dalam mencari pendanaan baru. Efisiensi dilakukan dengan harapan bisa tetap mengejar impian untuk menjadi unicorn atau decacorn.
Namun, lain cerita jika PHK terjadi di GoTo yang sudah berstatus decacorn dan Ruangguru yang kabarnya sudah hampir menjadi unicorn.
"PHK dilakukan perusahaan unicorn atau decacorn seperti Ruangguru atau GoTo, ini tentu memberi isyarat lain bagaimana bisnis digital di tanah air sedang bermasalah. Sebab selain sudah decacorn, GoTo kan juga sudah IPO," tuturnya.
Heru menduga PHK yang terjadi di GoTo karena imbas dari merger yang dilakuakn Gojek dengan Tokopedia. Sehingga ada duplikasi karyawan di beberapa bagian.
Menariknya, Heru mencurigai ada tekanan efisiensi dengan PHK yang dilakukan GoTo karena kinerja sahamnya yang terbilang mengecewakan. Dengan efisiensi para investor di pasar modal akan percaya kinerja keuangan perusahaan akan lebih sehat. (*)