Optimis Hadapi Isu Resesi 2023, KSBSI: Bukan Kali Pertama!
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - Koordinator Wilayah Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI), Juandi Hutauruk merespon isu resesi yang diduga akan terjadi pada tahun 2023 mendatang.
Juandi mengatakan, isu resesi ini bukan kali pertama dihembuskan di Indonesia. Pemerintah setiap tahun juga mengkhawatirkan munculnya resesi.
"Munculnya resesi ini kan tidak hanya dipengaruhi kebijakan-kebijakan nasional, tetapi ada peristiwa internasional yang mempengaruhinya. Resesi itu mungkin kekhawatiran, tapi bicara perspektif buruh, itu tidak hanya tahun ini," kata Juandi, Jumat (18/11/2022).
Juandi menilai, Indonesia sejauh ini cukup mampu mengatasi situasi-situasi yang memberatkan secara fiskal.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap positif, meski berada dalam ketidakpastian ekonomi dimasa pandemi.
Tercatat, Indonesia menghasilkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,75 persen pada triwulan III 2022.
"Kita lihat Indonesia cukup survive mengatasi masalah yang ada. Covid melandai, kita bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi," ujar Juandi.
Ia menyebut, permasalahan inflasi sebetulnya bisa ditangani oleh pemerintah salah satunya dengan menjaga daya beli masyarakat.
Alih-alih khawatir dengan isu resesi, ia menyebut pemerintah sebaiknya lebih optimis dan membuat kebijakan-kebijakan progresif.
"Siapa yang menjaga inflasi? Ya pemerintah itu sendiri. Maka harapan kita, pemerintah boleh khawatir, tapi jangan digaungkan seolah resesi itu pasti terjadi. Karena situasi ekonomi itu bisa dijaga. Kita perlu upaya lebih keras agar resesi tidak terjadi," pungkas Juandi. (cr5)