Tahun 2023, Ini Tantangan Ekonomi RI Paling Berat
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - Indonesia secara makro ekonomi berada pada posisi yang cukup bagus dibandingkan negara lain. Namun secara mikro, ada tantangan yang harus dicermati.
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan, kondisi perekonomian yang makin membaik tak lepas dari kinerja perekonomian Indoesia yang masih cukup cemerlang, lebih baik dibandingkan negara lain.
"Saya rasa optimisme selalu dibangun oleh kami semua dari otoritas akademisi bahwa kita punya fundamental ekonomi yang cukup bagus, kita punya pertumbuhan yang kemarin di atas ekspektasi bahkan di dalam G20 kita termasuk 3 negara tertinggi," kata Dody, Jumat (18/11/2022).
BI memprediksi, inflasi pada bulan ini diperkirakan mencapai 5,5% secara year on year (yoy). Survei ini jauh lebih rendah dibandingkan proyeksi yang disampaikan BI sebelumnya.
"Artinya memang masih tinggi, masih perlu kebijakan untuk mengatasinya tetapi semuanya sebenarnya dalam tatanan relatif baik dari negara lain," kata Dody.
Sementara itu, dari sisi nilai tukar rupiah, BI mengatakan, situasinya masih cukup stabil kendati arus modal asing keluar dari pasar keuangan domestik. Dody mengatakan, secara garis besar prospek ekonomi makro nasional masih cukup positif.
Namun, ketika berbicara mengenai mikro ekonomi, Dody mengatakan bahwa terdapat tantangan yang dihadapi beberapa wilayah mengingat masing-masing daerah memiliki kekuatan ekonomi yang berbeda-beda.
"Inilah mungkin menjadi tantangan kita saat kita bicara makro mungkin tatanannya adalah kondisi yang baik. Pada saat kita bicara granular kepada mikro mungkin itu adalah tantangan yang harus kita hadapi, secara spasial mungkin saat dua daerah wilayah tertentu mungkin punya dampak yang sangat terasa dibandingkan daerah lain," ungkapnya.
Menurut Dody hal ini dikarenakan masing-masing daerah memiliki penopang ekonomi yang berbeda sehingga daerah yang bukan pengeskpor hasil alam, wilayah industri, maupun penghasil jasa menjadi perhatian pemerintah dalam merumuskan kebijakan ekonomi.
"Misalnya daerah tersebut bukan pengekspor sumber daya alam mungkin juga bukan daerah-daerah yang kawasan industri maupun sektor jasa, inilah yang kemudian menjadi dasar kita pada saat BI merumuskan kebijakan kita akan melihat secara lengkap kondisi ekonomi kita baik secara agregat maupun secara spasial," katanya. (R-03)