YouTuber Mahyar Tousi 'Dirujak' Netizen Indonesia Karena Hina Batik yang Dikenakan Pemimpin Dunia di KTT G20
SABANGMERAUKE NEWS - Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali terbilang sukses. Para delegasi dari setiap negara yang hadir dapat menikmati momen mereka selama di Bali, termasuk ketika menghadiri acara jamuan makan malam di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) sembari memakai busana yang terbuat dari tenun catri Bali.
Tapi ternyata, tidak semua orang bisa mengapresiasi kain tenun buatan tangan yang mempunyai corak dan warna beragam tersebut. Seorang YouTuber Inggris sekaligus pengamat politik, Mahyar Toussi bahkan mengolok-olok busana yang dipakai sejumlah pemimpin negara di KTT G20 termasuk yang digunakan oleh PM Inggris, Rishi Sunak.
Seperti diketahui dalam gala dinner Konferensi Tingkat Tinggi G20 Bali, Selasa (15/11/2022) malam, sebagian besar delegasi dan pemimpin negara menggunakan kemeja dan busana batik untuk menghormati Indonesia sebagai tuan rumah.
Melihat ini, akun bernama Mahyar Tousi dengan username @MahyarTousi menyebut batik sebagai busana bodoh atau idiot, bahkan menyebut sosok yang ada di foto tersebut sebagai orang bodoh.
Komentar itu ia utarakan dengan melampirkan foto Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan empat delegasi luar negeri yang sedang saling berbincang. Keempatnya mengenakan kemeja panjang aneka motif batik asal Bali.
"What on earth are these idiots wearing? (Apa yang orang-orang bodoh ini pakai?)," ujar @MahyarTousi dalam cuitannya.
Meski cuitan tersebut sudah dihapus, tapi tangkapan layar atas cemoohan itu sudah beredar luas. Salah satunya yang dibagikan oleh akun jurnalis, sekaligus editor Election Watch @maxwalden_.
"Influencer sayap kanan Inggris menghapus tweet setelah dikritik (warganet Indonesia) karena menghina endek/batik. Warganet Indonesia tetap tidak terkalahkan," tulisnya.
Unggahan Walden ditanggapi warganet lainnya. Akun Lynda Ibrahim menyebut Tousi memilih lawan yang salah yakni warganet Indonesia.
Pasalnya, Indonesia adalah salah satu negara yang warganya aktif di media sosial.
"Tuan @MahyarTousi membuat kesalahan yang lazim dibuat orang asing sebelumnya, mengabaikan statistik dasar soal Indonesia. Populasi 280 juta, penetrasi internet 77 persen, 18,5 juta pengguna Twitter, 100 juta pengguna Instagram. Dia mengajak berkelahi di dua platform ini dengan orang-orang itu," tulisnya.
Selain Mahyar Tousi, ada pula akun aktris asal Inggris, Sophie Corcoran. Dalam cuitanya, Sophie menanyakan mengapa para kepala negara mengenakan pakaian yang sama.
"Kenapa mereka berpakaian mirip dan seperti itu," tulisnya sembari menyertakan foto yang sama dengan yang diunggah Tousi.
Meski menegaskan ia hanya bertanya, Sophie harus menerima nasib dirujak warganet Indonesia. Salah satu akun bahkan mengejek namanya.
"Itu karena mereka punya kreatifitas dan tidak menggunakan pakaian membosankan seperti kemeja putih, jas dan dasi hitam yang sangat membuat frustasi seperti nama Anda. Corcoran dalam Bahasa Indonesia = menuang semen," tulis akun @tanyadoank13.
Akun lain yakni @majeliskucing juga mengejek nama Sophie. "Nama Anda corcoran di Indonesia biasa digunakan untuk mengubur tumbal proyek," tulisnya.
KTT G20 berlangsung di Bali pada 15-16 November dan dihadiri sejumlah kepala negara anggota G20. Beberapa yang hadir antara lain Presiden AS, Joe Biden; Presiden China, Xi Jin Ping; Perdana Menteri India, Narendra Modi; dan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida. (*)