7 Ritual Seks Aneh Menjijikkan Suku-suku di Dunia, Mulai Curi Istri Tetangga Sampai Minum Darah Haid Wanita
SABANGMERAUKE NEWS - Di Indonesia, hubungan seksual di luar nikah sering kali dianggap tabu dan kotor. Namun hal yang berbeda berlaku di belahan dunia lainnya. Banyak suku dan kelompok masyarakat yang memiliki ritual seks unik dan berkebalikan dengan apa yang ada di budaya kita saat.
Ada yang melegalkan hubungan seks di bawah umur, sesama jenis, hingga berbagai ritual lain yang mungkin tak pernah kamu bayangkan sebelumnya. Namun mayoritas ritual seks yang akan disebutkan ini sudah tidak lagi dijalankan karena berbagai alasan. Mulai dari risiko, perkembangan zaman, atau karena tradisi tersebut sudah tidak dilestarikan lagi.
Tradisi seks aneh ini tak cuma ada di satu benua saja, ritual tersebut hampir ada di setiap negara di dunia, bahkan di Indonesia. Macam-macam tradisi seks di berbagai wilayah tersebut seperti meminum sperma hingga memotong bagian kelamin.
Untuk mengetahui ritual seks nyeleneh di berbagai negara dunia simak daftar di bawah ini:
1. Ritual Seks Mencuri Istri Tetangga Suku Wodaabe
Bagi suku Wodaabe, menggauli istri tetangga diperbolehkan. Karena bagi setiap pria yang mampu membuat istri tetangga terkesan pada festival Gerewol, maka dia bisa menjadikannya istri baru.
Tak ada ketentuan khusus bagi seorang pria, asalkan ia bisa menarik hati wanita itu maka ia diperbolehkan mengambilnya meskipun sudah bersuami. Ritual seks aneh suku pedalaman di dunia ini benar-benar bikin geleng kepala.
2. Gubuk Cinta Suku Kreung di Kamboja
Kabarnya setiap orang tua suku Kreung yang punya anak perempuan berusia 13 sampai 15 tahun diwajibkan membangun gubuk cinta. Bangunan kecil itu ditujukan sebagai tempat perempuan suku Kreung melepas keperawanannya.
Perempuan suku Kreung bahkan diizinkan untuk menggoda pria dan berhubungan badan sebelum menikah. Seks di luar nikah ditujukan agar perempuan bisa menemukan pasangan yang benar-benar cocok untuk membina rumah tangga.
Perempuan suku Kreung bahkan diizinkan bercinta dengan lebih dari satu laki-laki sampai nantinya mereka menentukan siapa yang benar-benar cocok untuk dijadikan suami.
3. Remaja Belajar Seks dengan Wanita Dewasa Suku Mangaia
Edukasi seks merupakan hal yang penting untuk diajarkan kepada anak-anak, terutama yang telah memasuki usia remaja. Hal tersebut dilakukan oleh masyarakat Mangaia, sebuah pulau di Samudra Pasifik. Namun edukasi seksnya berbeda dengan yang kita kenal saat ini.
Jika edukasi seks menurutmu meliputi pentingnya memakai kondom, mengenal menstruasi, dan lain-lain, masyarakat Mangaia justru mengajarkan bagaimana cara melakukan aktivitas seksual kepada para remaja laki-laki. Jadi “materi" yang diajarkan meliputi cara memuaskan perempuan, cara mencapai orgasme, posisi seks, dan lain sebagainya.
Lebih uniknya lagi, semua itu tidak hanya sekadar teori. Dilansir Sex Info Online, para perempuan dewasalah yang akan mengajarkannya kepada remaja laki-laki sekaligus mempraktikkannya.
4. Pesta Seks Massal di Bawah Air Terjun
Haiti, negara kecil di Laut Karibia ini terkenal dengan tradisi voodoo dan agama Katolik yang kuat. Mereka memiliki ritual seks yang berkaitan dengan gabungan kepercayaan tersebut. Masyarakat menyebutnya sebagai The Saut D’eau Ritual.
Setiap bulan Juli, para pasangan suami istri akan pergi ke air terjun Saut D’eau yang dianggap sakral dan suci karena mereka percaya wanita suci sempat tinggal di sana. Para pasutri akan telanjang dan mandi bersama-sama. Tak lupa, air untuk mandi dicampur terlebih dahulu dengan darah sapi yang mereka korbankan.
Setelah itu, barulah puncak ritual diselenggarakan. Pasangan yang datang akan bercinta bersama-sama di bawah air terjun tersebut. Ritual ini dipercaya bisa memurnikan, menyembuhkan, dan membawa banyak rezeki untuk keluarganya.
5. Sunat Pakai Ujung Bambu Suku Atoni Pah Metoh
Ritual seks nyeleneh juga ada di Indonesia. Suku asli yang mendiami NTT suku Atoni Pah Meto memiliki tradisi seks yang cenderung berbahaya. Anak laki-laki di suku Atoni Pah Metoh ntuk dinyatakan dewasa harus sunat dengan ujung bambu.
Sebelum ritual dilakukan anak laki-laki, yang biasanya akan berulang tahun ke-18 itu, diminta mengumpulkan sejumlah batu sesuai berapa perempuan yang pernah berhubungan badan dengannya. Setelah itu baru lah ritual sunat bambu dilakukan. Setelah sunat dilakukan laki-laki diminta meminum darah ayam dan air kelapa. Minuman itu adalah simbol seberapa deras darah yang keluar setelah disunat.
Untuk menutup ritual ini, laki-laki diminta berhubungan seks. Hal itu bertujuan untuk menyembuhkan luka akibat sunat. Meski demikian, ritual ini sudah jarang dilakukan. Sebab, ritual sunat bambu dan berhubungan badan sesudahnya rentan menjadi sarana penularan penyakit pada kelamin.
6. Ritual Minum Air Mani Pria Dewasa
Papua Nugini, tepatnya area yang bernama Sambia memiliki ritual seks yang tak kalah unik. Anak laki-laki harus meninggalkan ibunya dari usia tujuh tahun. Mereka juga tidak diperbolehkan kontak dengan perempuan lain.
Mengutip Exploring Your Mind, ini dilakukan karena masyarakat setempat menganggap perempuan adalah makhluk yang “kotor”.
Anak laki-laki akan mengikuti ritual kedewasaan di mana mereka harus memasang tindik dan bahkan minum air mani lelaki dewasa. Tujuannya adalah agar si anak cepat tumbuh dewasa dan menjadi “laki-laki sejati”.
7. Ritual Minum Darah Menstruasi Suku Baul
Mengutip Vice, Baul adalah sebuah sekte religius di India yang menggabungkan elemen agama Hindu, Islam, Buddha, dan Tantra. Mereka mengagungkan cairan tubuh, termasuk air mani, kotoran, urine, dan darah menstruasi. Baul menyebutnya sebagai “four moons” atau “empat Bulan”.
Setiap kali ada remaja perempuan yang mendapatkan menstruasi pertamanya, masyarakat Baul akan mengadakan selebrasi. Darah menstruasi tersebut ditampung kemudian dicampur dengan susu sapi, kamper, air kelapa, dan gula aren. Setelah itu, keluarga dan teman-teman si perempuan harus meminumnya.
Hal ini secara khusus berlaku untuk para lelaki karena mereka tidak memiliki darah menstruasi sehingga harus “menyerapnya” dari sumber eksternal. Dari sumber yang sama, masyarakat Baul percaya bahwa darah tersebut akan memberikan kekuatan memori, kulit jadi lebih halus, suara lebih merdu, dan jiwa jadi lebih bahagia. (*)