Terungkap! Partai Demokrat Digoda Kursi Menteri untuk Tinggalkan Koalisi Pengusung Anies Baswedan
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Hingga kini belum ada pengumuman resmi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat kapan akan bergabung dengan Partai Nasdem dalam mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024. Padahal, tiga partai tersebut telah intens bertemu, pun membentuk tim kecil untuk pemenangan 2024 mendatang.
Belakangan isu Demokrat "digoda" kursi menteri mencuat. Tawaran posisi menteri itu disebut sebagai syarat agar Demokrat batalkan koalisi dengan PKS dan Nasdem.
Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menjelaskan pihaknya mendapatkan penawaran kursi menteri tersebut. Ia menjelaskan, menghargai penawaran tersebut. Namun, pihaknya memilih fokus merajut koalisi dengan Nasdem dan PKS dalam menyongsong gelaran pesta demokrasi nanti.
"Tawaran apapun yang datang, baik secara langsung maupun tidak, selama dengan cara dan niat baik, merupakan bagian dari upaya komunikasi dan silaturahmi para sahabat," kata Herzaky, Senin, (14/11/2022).
Dia mengatakan saat ini Demokrat memilih fokus merajut koalisi dengan teman-teman Nasdem dan PKS.
"Menjadi kekuatan di luar pemerintahan, melakukan check and balances,” lanjut Herzaky.
Ia menegaskan, saat ini sampai dengan berakhirnya Pemerintahan Jokowi di Oktober 2024, pihaknya komitmen fokus berada di luar pemerintahan. Hal itu dengan menjalankan fungsi pengawasan, memperjuangkan harapan dan aspirasi rakyat yang terabaikan oleh pemerintah.
"Menyuarakan ketidakpuasan publik, baik di parlemen maupun ruang publik, terkait kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat," lanjut Herzaky.
Herzaky menambahkan, Demokrat memang berencana masuk ke pemerintahan bersama Nasdem dan PKS. Namun, itu bisa terjadi pada periode 2024-2029 jika sudah ada perubahan.
"Bersama rakyat memperjuangkan perubahan dan perbaikan untuk negeri ini. Memastikan kebijakan pemerintah bermanfaat sebesar-besarnya untuk rakyat. Melakukan pembangunan untuk rakyat, bukan rakyat yang dikorbankan untuk pembangunan," ujarnya.
Menurut Herzaky, ini semua bisa dilakukan jika Demokrat bersama Nasdem dan PKS memenangkan kontestasi Pilpres 2024. Maka itu, ia menekankan tiga partai politik (parpol) saat ini sedang fokus menguatkan fondasi Koalisi Perubahan.
"Agar memiliki fundamental yang tangguh dalam memperjuangkan perubahan dan perbaikan untuk bangsa dan negeri ini. Melewati dan menghadapi berbagai tantangan, hambatan, dan rintangan," tuturnya. (*)