Rupiah Menguat 0.05 Persen, Dolar AS Melemah Akibat Inflasi
SABANGMERAUKE NEWS - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Senin pagi, 14 November 2022.
Terpantau pukul 09.11 WIB, rupiah menguat sebesar 18 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp 15.477 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 15.495 per dolar AS.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau Jumat sore, mematok rupiah di angka Rp 15.493 per dolar AS.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, saat ini mayoritas mata uang Asia tengah menguat. Hal itu karena inflasi AS yang tercatat melemah.
"Inflasi AS yang lebih lemah mendorong investor untuk beralih ke aset pasar negara berkembang. Akibatnya, mayoritas mata uang Asia menguat," kata Josua dikutip dari viva.co.id
Josua menuturkan, pemerintah China juga memutuskan untuk mengurangi persyaratan waktu karantina bagi para pelancong. Di mana itu menunjukkan bahwa China bermaksud untuk secara bertahap menghapus kebijakan Zero Covid.
Dengan demikian, mata uang rupiah melonjak sebesar 1,26, Kemudian sentimen tersebut juga memengaruhi pasar saham domestik karena IHSG naik 1,76 persen.
"Nilai tukar rupiah diperkirakan akan berada di rentang Rp 15.400-Rp 15.500," ujarnya.
Josua melanjutkan, pada Jumat 11 November semua yield obligasi acuan rupiah turun 15-26 basis poin (bps). Dalam hal ini didorong oleh rupiah yang menguat dan yield US Treasury yang lebih rendah, yang mana itu sebagai akibat dari inflasi AS yang lebih lemah. (*)