Pernah Berjaya, Kini DBH Migas Riau Anjlok Kalah Dibikin Jawa Timur, Inilah Datanya
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - Dana Bagi Hasil (DBH) Migas Provinsi Riau dari pemerintah pusat untuk tahun 2023 mengalami penurunan sebesar Rp 468 miliar.
Sementara itu DBH Migas tertinggi diberikan kepada Provinsi Papua Barat yang mendapat Rp 2,6 triliun, disusul Jawa Timur yang mendapat Rp 786 miliar.
DBH Migas di Riau memang mengalami fluktuasi yang cenderung negatif dalam beberapa tahun terakhir. Sempat menjadi provinsi dengan DBH Migas terbesar pada 2020 dengan total Rp 1,02 triliun, namun pada tahun 2021 DBH Migas Riau turun dengan total Rp 346 miliar, dan di tahun 2022 sebesar Rp 498 miliar.
Menurunnya DBH Migas Riau ini menjadi pertanyaan besar bagi banyak pihak terlebih karena Blok Rokan masih menjadi Blok penghasil migas tertinggi kedua di Indonesia. Terlebih sejak Agustus 2021 lalu, Blok Rokan sudah dialih kelola dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
Dari sektor produksi pun, Blok Rokan masih moncer dengan menjadi penghasil minyak kedua yang menghasilkan sekitar 160-165 ribu barel per hari (bph). Jumlah tersebut sedikit di bawah lifting Blok Cepu saat ini berada di level 160-170 ribu bph.
Berikut Data 10 Provinsi dengan DBH Migas terbesar pada 2023:
1. Papua Barat: Rp 2.609.393.660.000
2. Jawa Timur: Rp 786.270.277.000
3. Riau: Rp 486.042.807.000
4. Kalimantan Timur: Rp 368.073.545.000
5. Sumatera Selatan: Rp 277.227.964.000
6. Kepulauan Riau: Rp 190.750.834.000
7. Aceh: Rp 97.170.196.000
8. Jambi: Rp 90.528.416.000
9. Sulawesi Tengah: Rp 78.257.437
10. Lampung: Rp 50.060.696.000. (cr5)