Proyek Jalan Sesap di Kepulauan Meranti Lamban: Peralatan Kerja Kontraktor Tak Lengkap, Warga Keluhkan Jalan Becek
SABANGMERAUKE NEWS, Kepulauan Meranti - Pengerjaan pembangunan jalan menuju Desa Sesap, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti saat ini dikeluhkan masyarakat.
Pasalnya, kondisi jalan itu kini tertimbun material sehingga ketika diguyur hujan menjadi becek dan licin. Dampaknya, banyak masyarakat yang lewat jatuh karena tergelincir.
Pantauan di lapangan, jalan yang dibangun dengan anggaran puluhan miliar itu tampak becek. Kondisi jalannya pun tidak rata dan bergelombang.
Pengguna jalan pun harus ekstra hati-hati saat melintas. Terlihat pengendara sepeda motor harus berjalan pelan-pelan. Bahkan, pengayuh sepeda rela turun dan memilih mendorongnya saja.
Salah seorang warga mengaku sering melintas di jalan itu saat berangkat dan pulang kerja. Dia beberapa kali mengetahui pengguna jalan yang jatuh karena tergelincir akibat licinnya jalan.
"Bahkan ada anak sekolah mau berangkat malah jatuh di situ sehingga seragamnya kotor terkena lumpur," ujarnya, Minggu (12/11/2022).
Dia menduga pihak rekanan kontraktor yang melaksanakan pekerjaan tersebut seperti tidak dengan baik.
"Pihak rekanan pekerja seperti tidak ada niat mau melaksanakan pekerjaan ini. Lihat sajalah, material ditimbun begitu saja tanpa diratakan sehingga orang susah mau lewat. Alat kerjanya saja tidak lengkap," tuturnya.
DPRD Minta Kejar Target
Keluhan masyarakat tersebut sampai ke telinga wakil rakyat dalam hal ini anggota Komisi II DPRD Kepulauan Meranti. Mereka pun langsung turun ke lapangan dengan didampingi pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk melihat langsung kondisi jalan tersebut.
Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Meranti, Taufiek SM mengatakan pihaknya meminta kepada rekanan pekerja untuk lebih serius dalam melakukan pekerjaan mengingat waktu yang dibutuhkan tidak banyak. Selain itu rekanan juga diminta untuk melakukan antisipasi agar pengerjaan jalan tidak mengganggu aktifitas masyarakat.
"Kami sudah dapatkan laporan masyarakat seperti itu. Untuk itu kami meminta kepada rekan kontraktor untuk secepatnya membenahi agar bisa dilalui oleh pengguna jalan," kata Taufiek.
Selain itu menurut Taufiek, pekerjaan yang dilakukan terkesan molor dan minim progress. DPRD meminta pihak pekerja untuk segera menyelesaikan dalam batas kontrak.
"Waktu tidak banyak lagi, pihak rekanan harus segera menyelesaikan ini menjelang akhir Desember nanti. Lagipula mengingat anggaran untuk pengerjaan jalan ini menggunakan dana pinjaman daerah, tentunya pihak nank hanya akan mencairkan dana sesuai progress pekerjaan," kata Taufiek.
Proyek Sampai 31 Desember
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kepulauan Meranti, Rahmad Kurnia ST yang dikonfirmasi mengatakan rekanan kontraktor diberikan kesempatan untuk menyelesaikan pekerjaan hingga 31 Desember mendatang.
"Artinya, jika dalam kesempatan itu tidak bisa diselesaikan dengan progres yang telah disepakati, maka perusahaan akan terancam diputuskan kontrak dan diblacklist," jelas Rahmad Kurnia.
Disebutkan Kurnia, saat ini bobot realisasi terhadap pekerjaan tersebut baru berkisar 6 persen dan bobot rencana sekitar 12 persen. Apabila kontraktor terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai jadwal, maka pihaknya harus memberikan peringatan secara tertulis atau dikenakan ketentuan tentang kontrak kritis.
Terhadap kondisi pekerjaan, dibeberkannya saat ini pihak rekanan tengah melakukan penimbunan material quarry waste. Selanjutnya akan ditimbun lagi dengan material base.
"Kondisi di lapangan pekerjaan saat ini sedang becek karena material yang ditimbun diguyur hujan deras dalam beberapa hari ini," ujarnya.
Pria yang akrab disapa Aang ini mengakui jika progres pekerjaan oleh rekanan sangat lamban. Jal itu dikarenakan keterbatasan alat yang dimiliki oleh perusahaan.
"Mereka keterbatasan alat, di lapangan hanya ada dozer, eskavator dan dumptruk. Sementara motor grader dan roller untuk menggiling belum ada. Itu sudah kita ingatkan, namun alasannya rusak," ujar Aang.
Untuk diketahui, paket pekerjaan pembangunan jalan menuju Desa Sesap, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti dimenangkan PT Merbau Indah Abadi. Paket pekerjaan senilai Rp 41,770 miliar ini sempat dilelang ulang karena ada kesalahan teknis, dimana sebelumnya ditetapkan sebagai pemenang tunggal yang dimenangkan oleh PT Melayu Riau.
Paket pekerjaan ini meliputi pembangunan jalan dengan lebar 10 meter dan panjang 1,4 kilometer dengan material base. Kemudian, pekerjaan pembangunan jalan base dan hotmix dengan spesifikasi lebar 30 meter, panjang 2,6 kilometer. (R-01)