Awal Mula Peringatan Hari Ayah 12 November di Indonesia, Ternyata Dicetuskan Kaum Perempuan
SABANGMERAUKE NEWS - Keberadaan sosok ayah di tengah keluarga merupakan tulang punggung utama. Tanpa seorang ayah, rumah akan terasa sepi dan garing.
Tapi, tahukah Anda kalau peringatan akan jasa 'kaum ayah' baru dirayakan sejak 16 tahun lalu?
Padahal, jauh sebelumnya negara sudah menetapkan Hari Ibu secara nasional. Hari Ibu sudah ditetapkan sejak 1959 melalui Keppres Nomor 316/1959 oleh Presiden Soekarno setiap tanggal 22 Desember.
Namun, untuk penetapan Hari Ayah Nasional baru dilakukan pada 2006 silam.
Peringatan Hari Ayah Nasional jatuh pada setiap 12 November tiap tahun. Ini dideklarasikan di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2006 lalu.
Bagaimana kisahnya?
Satu hal yang unik, hadirnya peringatan Hari Ayah Nasional dipelopori oleh kaum perempuan dan bermula dari sebuah acara yang digelar untuk memperingati Hari Ibu.
Pada tahun 2004, Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP), yakni sebuah paguyuban lintas budaya dan agama, mengadakan peringatan Hari Ibu di Solo.
Dalam rangkaian acara, diadakan sayembara menulis surat untuk ibu yang diikuti para pelajar, mulai dari tingkat SD sampai mahasiswa, juga kalangan umum.
Seusai acara, para peserta rupanya cukup antusias dan menanyakan kapan diadakan lagi sayembara menulis. Namun, kali ini mereka menginginkan menulis surat untuk ayah.
Terdorong untuk memenuhi keinginan tersebut, panitia lantas mencari tahu kapan Hari Ayah diperingati di Indonesia. Mereka menilai bahwa posisi ayah juga tak kalah pentingnya dalam sebuah keluarga.
PPIP pun mencari informasi dengan melakukan audiensi ke DPRD Kota Solo untuk menanyakan perihal kapan diperingatinya Hari Ayah di Indonesia. Setelah melewati proses yang panjang, akhirnya PPIP menggelar deklarasi Hari Ayah untuk Indonesia di Solo.
Acara yang digelar pada 12 November 2016 itu bersamaan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional yang pertama kali diperingati pada 12 November 1964.
Oleh karena itu, PPIP mengusung slogan “Semoga Bapak Bijak, Ayah Sehat, Papah Jaya" dalam acara tersebut.
Pada waktu yang sama, selain di Solo, deklarasi ini juga dilaksanakan di Maumere, Flores, NTT. Setelah menggelar deklarasi, PPIP lalu mengirimkan buku dan piagam deklarasi Hari Ayah kepada Presiden saat itu Susilo Bambang Yudhoyono serta ke empat penjuru Indonesia yaitu Sabang, Marauke, Sangir Talaud, dan Pulau Rote.
Itulah runutan sejarah yang menjadi tonggak ditetapkannya Hari Ayah Nasional di Indonesia. (*)