Mendagri Tito Beri Saran Tangani Kemiskinan Ekstrim, Bupati Meranti Malah Enggan Hadir
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan saran dalam menangani kemiskinan ekstrem di Provinsi Riau. Soalnya, angka kemiskinan di Riau menyentuh 100,33 ribu jiwa.
Tito mengatakan, untuk memulai penanganan kemiskinan ini, dimulai dengan mendata penduduk yang berpenghasilan di bawah USD 2,12 atau Rp 30 ribu sesuai standar PBB.
"Penanganan kemiskinan ekstrem dimulai dari data. Data penduduk yang penghasilannya di bawah Rp 30 ribu per hari. Data by name by Adress," kata Tito saat rapat koordinasi bersama Gubernur Riau hingga kepala desa se-Riau, Selasa (8/11/2022).
Ia menjelaskan, adanya simpang siur pendataan ini menyulitkan penanganan. Hal ini lantaran tidak menyasar penduduk dengan kemiskinan ekstrem.
"Kalau bisa, gerakkan semua kepala desa. Dalam permusyawaratan desa seharusnya dibuat kesepahaman orang-orang ini yang akan dibantu," papar purnawiran Polri tersebut.
Setelah pendataan penduduk ekstrem baik, kemudian baru dibuat kebijakan bantuan ekonomi yang dikerjakan oleh setiap tingkatan pemerintahan.
Bupati Meranti Tak Hadiri Rakor
Di sisi lain, Bupati Kepulauan Meranti yang notabenenya merupakan kabupaten dengan tingkat kemiskinan ekstrem parah di Riau, justru tak terlihat hadir dalam rakor bersama Mendagri tersebut.
Tak hanya itu, ia juga melarang kepala daerah se-Kepulauan Meranti untuk hadir karena tengah sibuk membahas anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Kepulauan Meranti.
"Nggak ada, semua tidak ada. Tidak boleh pergi, banyak kerja disini. Pembahasan LPJ (APBD)," ujar Adil saat dikonfirmasi terkait ketidakhadirannya. (cr5)