Sampah di Kota Selatpanjang Membusuk dan Berserakan di Badan Jalan, Sudah Berhari-hari Tidak Diangkut
SABANGMERAUKE NEWS, Kepulauan Meranti - Warga Kota Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti mengeluhkan tumpukan sampah di beberapa lokasi yang sudah membau hingga meluber sampai ke badan jalan. Tumpukan sampah tidak diangkut sudah beberapa hari terakhir.
Pemandangan tak sedap ini terjadi di antaranya di Pasar Sandang Pangan, Jalan Ahmad Yani dan di Jalan Pelabuhan, persisnya di dekat Pasar Modern.
Warga protes karena tumpukan sampah di dua kawasan itu tidak kunjung diangkut oleh petugas kebersihan dan dibiarkan begitu saja selama berhari-hari.
“Ini sangat mengganggu sekali. Sudah beberapa hari saya lewat di situ tapi sampah masih tetap ada dan malah bertambah banyak. Baunya busuk dan sangat menyengat," kata Husin salah seorang warga kepada wartawan, Senin (7/11/2022).
Tak hanya Husin, salah seorang pegawai BUMN yang biasa melintas di kawasan itu juga mengeluhkan adanya tumpukan sampah yang meluber tersebut. Menurutnya, keberadaan sampah di dua kawasan itu sangat mengganggu dan meresahkan warga yang melintas.
"Saya minta kepada dinas terkait dan petugas dinas kebersihan untuk segera mengangkat tumpukan sampah ini. Selain baunya yang busuk juga merusak pandangan, malu kita kalau ada orang luar yang datang melihat," ungkapnya.
Ia mengaku heran dengan kinerja petugas dinas kebersihan karena sudah beberapa hari tumpukan sampah di dua kawasan itu belum dibersihkan dan kian bertambah banyak. Apalagi, dua kawasan itu bukan tempat pembuangan akhir (TPA) tapi kondisinya sudah mirip seperti kondisi TPA.
“Padahal di situ bukan TPA. Saya juga heran kenapa harus dibiarkan begitu saja," ucapnya.
Sudah Bayar Retribusi Sampah
Sementara itu, Ketua Persatuan Pedagang Pasar Modern Selatpanjang (P3MS), Muhammad Nasir juga mengeluhkan kondisi yang sama. Menurutnya sampah di Jalan Pelabuhan tersebut sudah beberapa hari tidak diangkut.
"Sampah yang menumpuk itu sudah beberapa hari tidak diangkut dan sangat mengganggu pandangan. Kami berharap sampah itu harusnya setiap hari diangkut oleh petugas kebersihan sesuai dengan retribusi kebersihan yang dipungut dan setiap hari kita bayar," kata Muhammad Nasir.
Menurutnya, sampah yang ditumpuk di tepi jalan itu bukan tempat pembuangan sampah, melainkan hanya sebagai tempat penimbunan sementara.
"Tepi jalan itu bukan tempat pembuangan sampah. Tempat itu hanya sementara saja dan jangan ditumpuk begitu saja. Kami dari pihak pedagang juga kewalahan, seolah-olah tidak memberikan orang masuk ke pasar, jadi kami minta itu diangkut segera," tuturnya.
Dari pantauan wartawan, di Pasar Sandang Pangan, Jalan Ahmad Yani ada satu bak kontainer sampah yang dipenuhi sampah. Sanking penuhnya, sampah meluber hingga tumpah dan beterbangan di sekitar lokasi tersebut.
Sementara itu di Jalan Pelabuhan, persisnya di dekat Pasar Modern, ada tiga kontainer yang juga sudah dipenuhi sampah. Isinya overload dan sampah meluber hingga ke badan jalan.
Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Lingkungan Hidup, Sihazah yang dihubungi wartawan berkali-kali untuk mempertanyakan hal tersebut belum menjawab. Padahal dua nomornya +628238636*** dan +628137249*** dalam keadaan aktif. (R-01)