Kronologi Amuk Nelayan Rokan Hilir Bakar Kapal Pukat Harimau Asal Sumut, Bawa Kapak Ancam Nahkoda dan ABK
SABANGMERAUKE NEWS, Rokan Hilir - Aksi massa nelayan Rokan Hilir membakar sebuah kapal penangkap ikan di Perairan Pulau Panipahan, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kamis (3/11/2022) sore kemarin berlangsung keras. Para nelayan mengamuk dan mendatangi kapal trawl asal Sumatera Utara tersebut, lantas langsung memusnahkannya.
Kemarahan nelayan Rohil diduga dipicu kegiatan penangkapan ikan oleh KM Dharma Lastarya I 89 GT 89 No 2184/ PPa yang menggunakan pukat harimau (pukat tarik). Nelayan tempatan marah karena penangkapan ikan tersebut telah merusak populasi ikan, mulai dari ukuran kecil hingga hasil tangkapan nelayan berkurang.
Kapolres Rokan Hilir AKBP Andrian Pramudianto menerangkan, pembakaran kapal pukat harimau diawali dengan terlihatnya kapal Dharma Lastarya I di perairan tersebut pada Kamis sekitar pukul 12 siang. Seorang nelayan lokal mendatangi kapal tersebut membawa sebuah ember dengan alasan meminta ikan.
Sekitar 5 menit kemudian, datang rombongan nelayan lokal berjumlah hampir 40 orang menggunakan 6 buah kapal nelayan kecil. Para nelayan turut membawa sejumlah senjata tajam berupa kapak, parang dan martil.
Para nelayan kemudian langsung naik ke atas kapal KM Dharma Lastarya I. Mereka menuju kamar nahkoda lalu mengancam nakhoda kapal. Massa nelayan kemudian menodongkan sebuah kapak ke arah nakhoda dan memukul nahkoda kapal.
Kapal pukat harimau tersebut kemudian berhasil dikuasai nelayan lokal. Kapal lantas diarahkan menuju arah pinggir laut tepatnya di posisi koordinat N: 2°30.890 dan E: 100°26.550.
Kemudian para nelayan yang sudah marah mengusir anak buah kapal KM Dharma Lastarya I turun. Setelah itu, kapal kemudian dibakar.
Hembusan angin yang kuat menyebabkan api membesar lalu menjalar, menghanguskan KM Dharma Lastarya I di tengah lautan. Asap tebal membumbung tinggi dan kapal tersebut hanya tinggal puing-puing.
"Nakhoda kapal beserta 10 orang ABK kapal dibawa oleh nelayan dan diamankan oleh Polsek Panipahan di Pos Lanal Panipahan," kata Kapolsek Panipahan AKP Heppy melalui PS Kanit Reskrim Aipda Syahman Manurung, Jumat (4/11/2022).
Aipda Syahman Manurung menjelaskan, tidak ada korban jiwa dan luka-luka dalam kejadian pembakaran kapal pukat harimau tersebut. Namun, kerugian materi diperkirakan mencapai Rp 3 miliar.
Aipda Syahman Manurung menjelaskan KM Dharma Lastarya I dinahkodai oleh Angguan (54) warga Komplek Titimas, Rengus Pulau, Medan. Sementara ada sebanyak 10 ABK yang didominasi warga asal Sumatera Utara.
Identitas ABK Kapal yang Dibakar
Adapun identitas para ABK tersebut yakni Sugi (20) warga Pajak Baru Kecamatan Medan Belawan Provinsi Sumut, Erianto (40) warga Hamparan Perak Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Sumut.
Kemudian Marhaban (35) warga Desa Gampong Jawa Kecamatan Langsa Kota Langsa Aceh, Topan (62) warga Denai Kecamatan Medan Denai Kota Medan.
Selain itu juga Doni Butarbutar (35) warga Gablon Belawan, Syafrizal (43) warga Medan Marelan Kota Medan. Heri Kurniawan (38) warga Belawan Kelurahan Belawan Bahagia Kecamatan Medan Belawan Kota Medan, Abdul (32) warga Bagan Deli Kabupaten Belawan Sumut, Ayub (21) warga Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan serta Rizal (31) warga Binjai Kota Binjai Sumut.
Aksi massa pembakaran kapal juga pernah terjadi beberapa tahun lalu. Pada tahun 2018 ada 2 kapal dibakar dan di tahun 2020 sebuah kapal pencari ikan menggunakan pukat harimau/ pukat hela juga dibakar massa. (R-02)