Oktober Berduka! Tragedi Berdarah Makan Korban Jiwa, dari Kanjuruhan Hingga Halloween Itaewon
SABANGMERAUKE NEWS - Bulan Oktober 2022 akan segera berakhir. Namun, kenangan-kenangan di bulan ini tidak akan terlupakan. Akan menjadi 'luka' yang akan tetap dikenang, terutama bagi korban dan keluarga korban.
Belum lama ini, ratusan orang meninggal akibat terjadinya beberapa insiden mematikan di beberapa negara, mulai dari Indonesia, India, Somalia, Filipina, hingga Korea Selatan (Korsel).
Berikut daftar sejumlah tragedi paling mematikan lainnya yang terjadi pada Oktober, mengutip dari berbagai sumber.
1. Kanjuruhan di Indonesia
Oktober 2022 diawali oleh tragedi memilukan di Stadion Kanjuruhan, Malang. Kejadian usai laga antara tuan rumah Arema melawan tim tamu Persebaya, Sabtu (1/10/2022), menjadi salah salah satu kejadian paling menyedihkan di dunia sepak bola.
Sebanyak 135 orang tewas dalam insiden setelah laga usai. Mereka tewas berdesak-desakan dan terinjak setelah sebelumnya panik karena lontaran gas air mata yang terlihat ditembakan menuju tribun.
Alasannya, suporter tuan rumah dianggap mulai melakukan tindakan anarkistis setelah sempat masuk ke lapangan usai laga yang dimenangkan tim tamu.
Petugas medis memeriksa korban kerusuhan di RS Saiful Anwar menyusul kerusuhan usai pertandingan sepak bola liga BRI Liga 1 antara Arema vs Persebaya di Malang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia, 2 Oktober 2022.
Petugas medis memeriksa korban kerusuhan di RS Saiful Anwar menyusul kerusuhan usai pertandingan sepak bola liga BRI Liga 1 antara Arema vs Persebaya di Malang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia, 2 Oktober 2022.
Kondisi menjadi kian kacau setelah sejumlah gas air mata ditembakan. Suporter panik dan berdesak-desakan menuju pintu keluar yang belakangan diketahui sempat terkunci dengan akses yang sempit.
Alhasil, tragedi berdarah tak terhindarkan sehingga menewaskan 135 orang suporter. Investigasi terus dilakukan terkait kejadian tersebut dan polisi telah menetapkan 6 orang tersangka.
2. Badai Nalgae di Filipina
Di Filipina terjadi bencana alam yang menewaskan puluhan orang. Pihak berwenang pada Senin (31/10/2022) telah mencatat 98 kematian akibat Badai Tropis Nalgae, dengan 63 orang hilang dan 69 lainnya terluka.
Banjir bandang membanjiri sembilan kota yang sebagian besar pedesaan di sekitar Cotabato, sebuah kota berpenduduk 300.000 orang di pulau Mindanao yang juga terendam banjir yang meluas.
Foto udara menunjukkan sebuah desa banjir di Tuguegarao, provinsi Cagayan, utara Manila (30/10/2022) sehari setelah Badai Tropis Nalgae melanda. (AFP via Getty Images/STR)Foto udara menunjukkan sebuah desa banjir di Tuguegarao, provinsi Cagayan, utara Manila (30/10/2022) sehari setelah Badai Tropis Nalgae melanda.
Naguib Sinarimbo, juru bicara dan kepala pertahanan sipil pemerintah daerah, mengatakan kepada AFP banyak warga terkejut karena air banjir naik dengan cepat sebelum fajar.
Dia menambahkan, tim di perahu karet telah menyelamatkan penduduk dari atap di beberapa kota.
Dalam beberapa tahun terakhir, banjir bandang dengan lumpur dan puing-puing dari sebagian besar lereng gunung yang gundul telah menjadi salah satu bahaya paling mematikan yang ditimbulkan oleh topan di Filipina.
3. Bom Mobil di Somalia
Dua bom mobil meledak di dekat kompleks kementerian pendidikan Somalia, yang berada di sebelah persimpangan pasar yang ramai pada Sabtu (29/10/2022). Presiden Hassan Sheikh Mohamud mengatakan insiden ini menewaskan sedikitnya 100 orang dan melukai 300 orang. Ia juga memperingatkan jumlah korban tewas bisa meningkat.
Serangan tersebut menjadi insiden paling mematikan sejak sebuah bom truk meledak di persimpangan yang sama pada Oktober 2017, menewaskan lebih dari 500 orang.
Ledakan pertama menghantam kementerian pendidikan sekitar pukul 2 siang. Ledakan kedua beberapa menit kemudian ketika ambulans tiba dan orang-orang berkumpul untuk membantu para korban.
Persimpangan K5 biasanya dipenuhi orang yang membeli dan menjual segala sesuatu mulai dari makanan, pakaian, dan air hingga mata uang asing dan khat, daun narkotika ringan.
Kelompok Islam yang terkait dengan Al Qaeda, al Shabaab, mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut. Pihaknya mengatakan kementerian itu berada di pusat "perang melawan pikiran" yang mengajarkan anak-anak Somalia menggunakan silabus berbasis Kristen.
Al Shabaab, yang berusaha menggulingkan pemerintah dan mendirikan pemerintahannya sendiri berdasarkan interpretasi ekstrim dari hukum Islam, sering melancarkan serangan di Mogadishu dan di tempat lain.
4. Jembatan Ambruk di India
Insiden tragis terjadi di negara bagian Gujarat di India Barat pada Minggu (30/10/2022). Sebuah jembatan gantung era kolonial ambruk dan menewaskan setidaknya 134 orang.
Laporan Reuters mengatakan jembatan penyeberangan yang berada di atas Sungai Machhu di kota Morbi dipenuhi oleh para wisatawan yang menikmati perayaan liburan sesaat sebelum jembatan itu runtuh, menjerumuskan orang-orang ke sungai di bawahnya.
Setidaknya 60 orang tewas setelah satu jembatan gantung di India yang sudah berusia 100 tahun ambruk pada Minggu (30/10). (via REUTERS/ANI)Setidaknya 132 orang tewas setelah satu jembatan gantung di India yang sudah berusia 100 tahun ambruk pada Minggu (30/10).
Pihak berwenang mengatakan lebih dari 400 orang berada di sekitar jembatan gantung era kolonial itu pada saat ambruk. Menteri Dalam Negeri Harsh Sanghavi mengatakan lebih dari 150 orang berada di jembatan itu sendiri.
Jembatan itu telah menarik banyak wisatawan yang merayakan Diwali, atau festival cahaya, dan liburan Chhath Puja.
Sebuah tim beranggotakan lima orang ditunjuk untuk melakukan penyelidikan atas bencana tersebut.
Jembatan sepanjang 230 meter ini dibangun pada masa pemerintahan Inggris pada abad ke-19. Itu telah ditutup untuk renovasi selama enam bulan dan dibuka kembali untuk umum baru-baru ini.
5. Halloween Itaewon di Korsel
Perayaan Halloween di daerah Itaewon di Kota Seoul, Korsel pada Sabtu (29/10/2022) malam menjadi bencana mematikan. Ratusan orang tewas dan luka-luka akibat tergencet saat berada di kerumunan di gang sempit dengan kontur tanah miring.
Data Badan Kepolisian Metropolitan Seoul dan markas besar kebakaran & bencana Seoul, yang dikutip The Korea Herald, menyatakan tragedi tersebut menyebabkan 154 korban tewas, di mana 26 di antaranya adalah warga negara asing (WNA), dan sebanyak 132 orang luka-luka.
WNA yang tewas adalah orang-orang dari 14 negara, salah satunya berasal dari Iran, Uzbekistan, China, Rusia dan Norwegia. Sementara itu masih ada 4.024 orang hilang yang dilaporkan pada Minggu (30/10/2022) pukul 5 sore waktu setempat.
Polisi memperkirakan sekitar 100.000 orang berkumpul di Itaewon pada Sabtu malam. Itaewon sendiri merupakan sebuah distrik di pusat kota Seoul yang terkenal dengan kehidupan malamnya dan saat itu tengah menggelar perayaan Halloween pertama sejak pembatasan pandemi berakhir. (R-03)