Inilah 5 Risiko Paling Berbahaya Sering Menunda Kencing, Nomor 4 Mematikan
SABANGMERAUKE NEWS - Karena alasan malas atau lagi sibuk kerja, ada banyak orang yang menunda membuang buar air kecil atau pipis. Mereka menahan kencing mungkin karena tak tahu memiliki risiko yang berat.
Kebiasaan tersebut pun terus berulang. Padahal, efek dari kebiasaan buruk ini sangatlah fatal.
Hal ini karena menahan buang air kecil sangat buruk dan berisiko mengalami infeksi saluran kemih. Meski bisa menyebabkan kerusakan otot pada saluran kecing, perilaku suka menahan buang air kecil tidak akan merusak secara langsung. Kerusakan akan muncul apabila kebiasaan ini telah terpupuk dan dilakukan secara terus-menerus.
Selain itu, ada bahaya lainnya dari menahan buang air kecil untuk kesehatan, dikutip dari berbagai sumber.
1. Infeksi Kandung Kemih
Sering menunda buang air kecil bisa menyebabkan penumpukan dan perkembangan bakteri di saluran kemih. Bila dilakukan secara terus menurus, kondisi dapat memicu terjadinya infeksi pada saluran kencing.
2. Pembengkakan Kandung Kemih
Ketika menahan buang air kecil, otomatis urine akan tertahan di kandung kemih. Kandung kemih sendiri hanya bisa menampung sekitar tiga gelas air. Bila terlalu sering menahan buang air kecil, akan terjadi pembengkakan kandung kemih dan meningkatkan risiko komplikasi lainnya.
3. Batu Ginjal
Menahan buang air kecil juga bisa memicu terjadinya batu ginjal, atau kondisi akibat menumpuknya endapan mineral di dalam organ ginjal. Apabila tidak dikeluarkan secara teratur, maka kristal dapat terbentuk dan menyebabkan batu ginjal. Bila sudah demikian, penderita akan merasa beberapa gejala seperti nyeri dan mengeluarkan darah saat buang air kecil.
4. Gagal Ginjal
Efek samping paling berbahaya dari kebiasaan menahan buang air kecil adalah gagal ginjal. Kondisi ini menyebabkan ginjal gagal menyaring racun dan limbah dari dalam tubuh untuk dikeluarkan.
5. Melemahkan Otot Kandung Kemih
Perlu diketahui, ketika Anda menahan buang air kecil, maka otot kandung kemih akan bekerja lebih keras. Otot kandung kemih akan melakukan kontraksi berulang kali mengikuti perintah dari otak untuk menahan. Lambat laun, hal ini akan melemahkan otot kandung kemih dalam menahan urine. Maka jangan heran bila ke depannya penderita cenderung mudah mengompol. (*)