Kejar Target 500 Sumur Baru di Blok Rokan, PHR hanya Tingkatkan Produksi 18 Ribu Barel Per Hari
SabangMerauke News, Riau - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dalam waktu empat bulan saat alih kelola Wilayah Kerja (WK) Rokan, terus berupaya memompa produksi minyak harian. Pada tahun ini, target produksi minyak mencapai 162 ribu barel minyak per hari (bph).
Adapun di tahun depan, bagian dari Subholding Upstream Pertamina ini menargetkan bisa meningkatkan produksi minyak menjadi 180 ribu bph.
Direktur Utama PHR, Jaffee A Suardin menyampaikan, setelah sukses melaksanakan alih kelola WK Migas Rokan dari Chevron pada Agustus 2021, sampai waktu empat bulan ini sudah menambah sebanyak 17 rig dalam pengeboran sumur tajak dari yang sebelumnya hanya 9 rig.
"Jauh sebelum alih kelola, sebenarnya semua sudah dikerjakan dengan baik. Sehingga begitu alih kelola rig tersebut sudah bisa dipakai dan disiapkan," terang Jaffee, di lingkungan kerja PHR, Riau, Selasa (21/12/2021).
Dengan penggunaan 17 rig, kata Jaffe, PHR sampai akhir tahun ini berhasil melakukan pengeboran sumur hingga 121 sumur.
"Tahun depan kami akan menargetkan 400 - 500 sumur. Dengan begitu produksi bisa kita tingkatkan dari yang saat ini hanya 162 ribu bph menjadi 180 ribu bph," terang Jaffee.
Untuk mencapai target itu, PHR akan menggunakan teknologi steam flood. Teknologi itu cocok digunakan karena karakteristik reservoir yang ada di Blok Rokan ini mengandung minyak berat dan kental kerap menghambat proses produksi. Penggunaan teknologi steam flood akan memungkinkan reservoir minyak terpanasi sehingga berdampak pada tingkat viscosity yang rendah dan memudahkan minyak untuk mengalir.
Sayang, Jaffe belum bisa berbicara mengenai nilai investasi yang akan digelontorkan perusahaan pada tahun depan untuk mencapai target 180 ribu bph itu. Ia mengatakan, investasi masih dalam tahap evaluasi.
Yang jelas, pada tahun ini, Blok Rokan mampu memberikan kontribusi kepada penerimaan negara sebanyak Rp 8,4 triliun. "Ada sebanyak 264 kontrak lokal bisnis dan 317 perjanjian kontrak material dan jasa," pungkas Jaffee. (*)