Jika Ganjar Pranowo Gagal Jadi Capres, 12 Persen Suara Pendukungnya Beralih ke Anies Baswedan
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Sinyal pencalonan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden pada 2024 mendatang belum menemui titik terang. Hingga kini, kepastian Ganjar didukung oleh PDI Perjuangan yang merupakan partai yang membesarkannya belum jelas.
Bahkan, Ganjar baru saja dikenai sanksi lisan oleh PDI Perjuangan atas pernyataan dirinya yang siap untuk menjadi capres 2024. Kemana suara pendukung Ganjar jika Gubernur Jateng tersebut gagal menjadi capres?
Berdasarkan jajak pendapat yang digelar Litbang Kompas, sebagian besar atau 16,6 persen pemilih Ganjar akan mengubah pilihan ke Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Lalu, sebagian lainnya yakni 15,5 persen pendukung Ganjar akan mengalihkan dukungan ke Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sedangkan 12 persen akan beralih mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Lalu, 5,3 persen pendukung Ganjar akan mengubah pilihannya ke Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, dan 3,5 persen lainnya akan memilih Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Adapun dalam survei yang sama, Ganjar menempati urutan pertama sebagai tokoh yang paling banyak dipilih sebagai calon presiden (capres). Elektabilitasnya mencapai 23,2 persen.
Angka ini meningkat dari survei periode Juni 2022 yang mencatatkan elektabilitas Ganjar sebesar 22 persen.
Politisi PDI Perjuangan itu berhasil mengungguli dua nama yang digadang-gadang menjadi pesaingnya, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Dalam survei tersebut, elektabilitas Prabowo sebesar 17,6 persen. Angka ini merosot tajam dari survei periode sebelumnya yang mana elektabilitas Prabowo menyentuh angka 25,3 persen.
Sementara, elektabitas Anies dalam survei terbaru ini berada di urutan ketiga yakni 16,5 persen. Angka ini meningkat dari periode sebelumnya di mana Anies mencatatkan elektabilitas 12,6 persen.
Untuk diketahui, jajak pendapat Litbang Kompas ini digelar pada 24 September-7 Oktober 2022 dan hasilnya dirilis pada Rabu (26/10/2022). Dengan metode wawancara langsung, survei melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi.
Para responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat. Metode tersebut memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error kurang lebih 2,8 persen. (*)