Inilah Profil Si Cantik Erina Gudono, Calon Menantu Presiden Jokowi Alumnus Colombia University
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden RI Joko Widodo dikabarkan akan menikah dengan seorang finalis Puteri Indonesia 2022, Erina Gudono.
Pernikahan ini direncanakan pada Desember 2022 di Yogyakarta, namun belum diketahui kapan tepatnya hari bahagia putra bungsu Jokowi itu akan berlangsung.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut disajikan profil dan biodata Erina Gudono calon istri Kaesang Pangarep putra Presiden Jokowi.
Pemilik nama lengkap Erina Sofia Gudono lahir Pennsyvania, Amerika Serikat, berusia 25 tahun, lahir 11 Desember 1996
Erina merupakan anak ke 3 dari 4 bersaudara, memiliki seorang kakak laki-laki Bernama Allen dan seorang adik perempuan Bernama Shania Gudono
Ia merupakan perempuan yang memiliki jiwa sosial yang tinggi dan peduli terhadap pendidikan, berbagai aksi sosial telah dilakukan sejak tahun 2015.
Diketahui Erina Gudono pernah menempuh pendidikan di Manajemen Keuangan Universitas Gadjah Mada, sebelum akhirnya lanjut mengambil gelar S2 di Columbia University untuk studi Master of Public Administration.
Calon mantu Jokowi ini juga pernah mengambil kursus pendek musim panas di The Chinese University of Hong Kong dalam bidang Bisnis dan Manajemen Ekonomi. Kemudian Erina Gudono juga mengikuti program pertukaran ke Showa Women's University of Japan.
Erina Gudono memulai karier secara profesional pada 2020 di Bank Indonesia sebagai Project at Payment System Policy Department dan Assistant Manager Apprenticeship.
Calon mantu Presiden Jokowi ini juga pernah bekerja di dua perusahaan besar, yakni Tokopedia dan P&G.
Kemudian, karier Erina Gudono berlanjut di Bank Investasi Internasional, JP Morgan sebagai Asia Analyst dan menjadi satu-satunya lulusan universitas dalam negeri di angkatannya.
Erina Gudono kemudian mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam ajang Puteri Indonesia 2022. Dalam kontes kecantikan tersebut, Erina Gudono berhasil menembus 11 besar.
Erina Gudono sempat bertemu Presiden Jokowi saat menjalani masa karantina pada ajang Puteri Indonesia 2022.
1. Memiliki Segudang Prestasi
Selain menjadi 11 besar Puteri Indonesia, Erina telah mengukir segudang prestasi, yaitu:
Indonesia Delegate in Harvard World Model United Nation,
1st Winner in Business Project Competition in Tokyo, Japan,
1st Winner in Essay Competition to represent Indonesia in Australia Libertarian Conference,
1st Winner of AIESEC Social Initiative Competition,
1st Winner of National Business Plan Competition,
1st Winner of International Business Case Competition,
Winner of “Most Social Spirited Scholar” Award in UGM FEB Award, Diajeng 1 Jogja
2. Aktif dalam Kegiatan Sosial
Melalui akun Instagram-nya, Erina Gudono beberapa kali mengunggah foto sedang melakukan kegiatan sosial.
Erina menjadi edukator di Sekolah Marjinal, komunitas yang bergerak dalam pengadaan akses pendidikan dan kesehatan gratis untuk kaum marjinal.
Ia melakukan advokasi tentang masalah kesenjangan ekonomi di Yogyakarta. Advokasi ini menyasar perempuan dan anak-anak dalam kemiskinan karena mereka dianggap sebagai kelompok yang paling terkena dampak, sangat rentan, dan tidak memiliki kesempatan atau akses ke dunia pendidikan.
Hal ini dilakukan mengingat hampir 1.000 anak dan perempuan di Yogyakarta putus sekolah setiap tahun karena kemiskinan.
Oleh karena itu selama 8 tahun sejak tahun 2015, Erina Gudono telah aktif mengadvokasi dan membantu perempuan dan anak-anak yang tinggal di komunitas marginal di Yogyakarta. Dengan begitu, mereka memiliki kesempatan pendidikan melalui @Takesbook bermitra dengan @sekolahgajahwong, @sekolah_marjinal, dan @harapanfian.
Para perempuan dan anak ini mengikuti program-program seperti bantuan Kejar Paket ABC, donasi buku, kelas calistung untuk anak-anak, pelatihan kewirausahaan bagi perempuan, dan membantu kaum marjinal dalam kemiskinan untuk mendapatkan KTP untuk memudahkan akses terhadap hak-hak dasarnya.
Erina Gudono juga pernah mengikuti social community project di Supiori, Biak, Papua dengan program pengembangan pendidikan dan kewirausahaan di daerah terpencil. (*)